Pengantar Bisnis
(Manajemen Produksi)
Indah Sari / 23216496 / IT-022234
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Bisnis. Dengan tulisan ini diharapkan penulis dapat memahami
fungsi, proses dan sistem produksi dan operasi dalam manajemen produksi suatu perusahaan. Adapun isi penulisan ini
seputar Manajemen Produksi dimana dalam Manajemen Produksi terdapat beberapa
sub yaitu:
1.
Perkembangan
manajemen produksi
2.
Pengertian
manajemen produksi
3.
Pengertian
produksi
4.
Proses produksi
5.
Pengambilan
keputusan dalam manajemen produksi
6.
Ruang
lingkup manajemen produksi
7.
Fungsi dan
sistem produksi dan operasi
8.
Lokasi dan
lay out pabrik
Untuk
mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan penulis menggunakan Metode tinjauan teori dari berbagai sumber
bacaan baik itu buku, majalah internet, dll.
1.
PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen
produksi berkembang setelah manusia menghasilkan barang dan jasa.
Pesatnya perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan dari beberapa faktor yang menunjang yaitu:
Pesatnya perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan dari beberapa faktor yang menunjang yaitu:
1. Adanya pembagian kerja (division of labour)
dan spesialisasi
2. Revolusi industri
3. Perkembangan alat dan metode yang mencakup
penggunaan computer
4. Perkembangan ilmu dan kerja yang mencakup
metode kerja yang mencakup
metode
ilmiah,hubungan antara
manusia modal keputusan
Add 1. Pembagian Kerja Dan Spesialisasi
Perkembangan
manajemen produksi ditandai dengan usaha untuk meningkatkan hasil melalui
pembagian kerja (division of labour). Agar produksi efektif dan efisien ,produsen
hendaknya menggunakan metode ilmiah (scientific methods) dan azas-azas
manajemen. Pembagian
kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik
bila disertai dengan pengelolaan yang baik.pekerjaan yang semula terkonsentrassi
pada satu pihak dapat dibagikan untuk ditangani oleh pihak-pihak lainnya
,sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dengan waktu yang telah
ditentukan.
Spesialisasi
kerja memungkinkan peningkatan keahlian seseorang dan makin meningkatkan
keahlian membuat yang bersangkutan dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu
lebih singkat,dengan kualitas lebih baik.ini akan mengurangi biaya
produksi sehingga memungkinkan untuk lebih bertahan dalam persaingan
pasar.kondisi ini juga memungkinkan tercapainya tingkat produksi yang lebih
tinggi pada tiap satuan waktu tertentu.
Add 2. Revolusi Tertentu
Revolusi
industri merupakan peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi di inggris tidak berdiri
sendiri,melainkan merupakan proses yang berkaitan dengan berbagai permasalahan
sosial ekonomi,budaya dan politik yang lebih luas. Revolusi itu merupakan perubahan dan
pembaharuan radikal dan cepat di bidang perdagangan,industri dan teknik di
Eropa.
Dampak
perkembangan industrinya terlihat pada pengusaha yang memiliki modal besar. Kehidupan perdagangan terus meningkat,tetapi
para pengusaha kecil dengan peralatan kerja kuno menjadi terdesak.
Perkembangan industri sebagai hasil revolusi
terlihat pada
1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. Efisiensi produksi batu bara,besi dan baja
3. Pembangunan jalan kereta api,alat
trasportasi,dan alat komunikasi lainnya
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan
Industrialisasi
ini berhasil meningkatkan pengolahan hasil produksi yang melebihi kebutuhan sendiri,sehingga membutuhkan
aktivitas pemasaran
Add 3. Perkembangan Alat dan Teknologi
Akhir-akhir
ini manajer produksi banyak memberi perhatian pada perkembangan teknologi
canggih.terdapat perubahan yang drastis atau radikal dalam penggunaan alat dan
teknologi produksi seperti penggunaan robot,alat perkantoran yang
otomatis,dll.pada banyak hal,manajer produksi mengintegrasikan teknologi canggih
ini kedalam bisnisnya.
Add 4. Perkembangan ilmu dan Metode kerja Dalam
Era Manajemen ilmiah
Pengunaan
metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan (work studies) memungkinkan ditemukannya metode kerja
terbaik dengan pendekatan sebagai berikut:
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang
berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja yang lebih
baik melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dan pengelolaan atas
proses kerja
2.
PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen Produksi adalah proses secara kontinyu
dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manaejmen untuk mengintegrasikan berbagai
sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Kegiatan manajemen ini berhubungan dengan
penciptaan/pembuatan barang dan jasa. Kegiatan seperti ini terdapat diberbagai
organisasi. Bagi suatu perusahaan manufaktur, kegiatan produksi yang
menghasilkan barang dan jasa jelas terlihat. Dalam hal ini, barang yang dibuat
itu berwujud, seperti televisi, kendaraan dan lain-lain. Isitilah ini disebut
manajemen produksi. Dalam perusahaan jasa fungsi produksi tidak terasa nyata,
misalnya dalam kegiatan bank, perusahaan penerbangan atau lembaga pendidikan,
produk yang dihasilkan tidak bisa dilihat dengan mata, misalnya kredit bank,
pelayanan diatas pesawat. Industri ini disebut industri jasa.
Sedangkan kegiatan manajemen produksinya disebut
sebagai manajemen operasi. Istilah operasi sesungguhnya juga dipakai dalam
perusahaan manufaktur. Karena itu istilah manjemen operasi mengandung
pengertian yang elbih luas.
3.
PENGERTIAN PRODUKSI
Pengertian Produksi adalah suatu
kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau menambah nilai guna terhadap suatu
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau badan (produsen).
Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal dengan sebutan
produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan
produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa
inggris to produce yang berarti menghasilkan.
Sedangkan dalam arti ekonomi, Pengertian Produksi adalah
sebagai kegiatan mengenai penciptaan dan penambahan atau utilitas terhadap
suatu barang dan jasa. Berdasarkan dari pengertian produksi tersebut, terdapat
dua konsep mengenai kegiatan produksi antara lain sebagai berikut:
· Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Pengertian
kegiatan produksi dalam menghasilkan barang dan jasa adalah menghasilkan barang
dan jasa yang belum ada sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar
ukurannya. Contohnya adalah usaha pertanian, peternakan dan perikanan.
·
Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Pengertian
kegiatan produksi dalam menambah nilai guna barang dan jasa adalah kegiatan
yang menambah nilai guna barang dan jasa sehingga barang dan jasa menjadi lebih
tinggi. Contohnya adalah tempe yang dibuat dari kedelai, kripik yang dibuat
dari singkong, dan pakaian yang dibuat berasal dari kain.
4.
PROSES PRODUKSI
Proses
produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau
jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya dalam pembuatan
gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal serta
lain-lainnya. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda ada
yang sebentar, misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain.
Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh
konsumen, misalnya pentas hiburan, pijat dan produksi lain-lainnya.
Berdasarkan
caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga macam antara lain sebagai
berikut:
a.
Proses
Produksi Pendek
Proses
produksi yang pendek atau cepat dan langsung dalam menghasilkan barang atau
jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah proses produksi makanan,
seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng. dan lain-lain.
b.
Proses
Produksi Panjang,
Proses
produksi yang memakan waktu lama. Contohnya adalah proses produksi menanam padi
dan membuat rumah.
c.
Proses
Terus Menerus/Kontinu,
Proses
produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa tahap dalam
pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut melewati
tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi suatu barang
jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan lain-lain
d. Proses Produksi
Berselingan/Intermitten,
Proses
produksi yang mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkan menjadi barang
jadi. Seperti, proses produksi mobil dimana bagian-bagian mobil dibuat secara
terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain.
Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap maka selanjutnya
bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil.
5.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN
PRODUKSI
Dalam mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan
sumber-sumber daya, manajer produksi perlu perlu membuat keputusan - keputusan
yang berhubungan dengan upaya-upaya utuk mencapai tujuan , agar barang-barang
dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan, yaitu
tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas), dan tepat waktu dengan biaya
yang rendah.
Dilihat dari
kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
keadaan
lain.
Bidang produksi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama yaitu :
1. Proses
Keputusan
–keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan
dan teknologi, arus proses, tata letak (lay-out) peralatan dan seluruh aspek
fisik pabrik atau jasa pelayanan.
2. Kapasitas
Keputusan
kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan
penyediaan pada waktu yang tepat.
3. Persediaan
Manajer
persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi. Menyangkut pada
apa yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan pemesanan dilakukan.
4.
Tenaga kerja
Dalam manajemen produksi, penentuan dan pengelolaan
tenaga kerja atau sumber daya manusia menempati posisi yang sangat penting. Keputisan
tentang
tenaga kerja mencakup
seleksi, penggajian,
pelatihan, penempatan,
penyeliaan
supervisi.
5.
Mutu/kualitas
Fungsi
produksi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap
mutu atau kualitas barang dan jasa yang dihasilkan.
6.
RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen
produksi merupakan kegiatan yang cakupanya cukup luas di mulai dari analisis
dan penetapan keputusan-keputusan sebelum dumulainya produksi.
Penambahan
dan perancangan atau desain sistem produksi
meliputi :
1. Seleksi
dan desain hasil produksi
Kegiatan
produksi harus dapat menghasilkan produk-produk barang atau jasa dengan cara
efektif dan efisien serta dengan kualitas yang baik.
2. Seleksi dan perancangan proses serta
peralatan
Setelah
dilakukan seleksi terhadap produk, kegiatan yang harus dilakukan adalah
menentukan jenis proses yang akan digunakan serta peralatanya
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta
unit produksi
Dalam
pemilihan lokasi, perlu diperhatikan factor jarak, kelancaran dan biaya
pengangkutan dari bahan baku serta biaya pengankutan barang jadi ke pasar.
4. Rancangan tata letak (lay-out) dan
arus kerja atau proses
Rancangan
tata letak harus mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja ,
optimalisasi waktu pergerakan dalam proses , kemungkinan kerusakan yang terjadi
karena pergerakan dalam proses.
5. Rancangan tugas
Rancangan
tugas harus merupakan kesatuan dari human engineering, dalam rangka menghasilkan rancangan kerja yang optimal.
6. Strategi produksi dan operasi serta
pemilihan kualitas
Dalam
strategi produksi dan operasi harus terdapat pernyataan tentang maksud dan
tujuan produksi dan operasi serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar untuk lima
bidang yaitu, proses, kapasitas,
persediaan,tenaga kerja, dan mutu.
7.
FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI
Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai fungsi produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari uraian ini terdapat tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan Manajemen Produksi dan Operasi, yaitu fungsi, sistem dan keputusan.
Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa. Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis.
Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan
sistem transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini
tidak hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting
lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi
produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan. Dalam
hal kita berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait
dengan bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.
Akhirnya,
tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen prosuksi dan
operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer bertugas dan
tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam
pembahasan manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan.
Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam
proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu.
Fungsi Produksi dan
Operasi
Secara umum fungsi
produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan dan
pentransformasian masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs) berupa barang
atau jasa yang akan dapat memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan. Untuk
melaksanakan fungsi tersebut diperlukan serangkaian kegiatan yang merupakan
keterkaitan dan menyatu serta menyeluruh sebagai suatu sistem. Berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi dan operasi ini dilaksanakan oleh
beberapa bagian yang terdapat dalam suatu perusahaan, baik perusahaan besar
maupun perusanaan-perusahaan kecil.
Empat fungsi terpenting dalam
fungsi produksi dan operasi adalah:
a. Proses pengolahan,
merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs).
b.
Jasa-jasa
penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang
akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien.
c.
Perencanaan, merupakan
penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi
yang akan dilakukan dalam satu dasar waktu atau periode tertentu.
d.
Pengendaian atau
pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai
dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan
pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
Sistem Produksi dan
Operasi
Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi yang mengkonversikan masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)yang berupa barang atau jasa. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi dan operasi memerlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem. Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan keluaran. Sedang produksi dan operasi merupakan suatu sistem untuk meyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota masyarakat.
Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi yang mengkonversikan masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)yang berupa barang atau jasa. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi dan operasi memerlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem. Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan keluaran. Sedang produksi dan operasi merupakan suatu sistem untuk meyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota masyarakat.
Yang dimaksud dengan
sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan dan
tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang
keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi
pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem
produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara
terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi
keluaran
Sistem produksi tidak
hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa
seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi
dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan
yang dipergunakan dalam industri manufaktur.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.
8.
LOKASI DAN LAY OUT PABRIK
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena
mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya.
Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan
ekspansi.Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar,
efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi dan
biaya distribusi barang yang dihasilkan dan faktor lokasi sangat penting untuk
menurunkan biaya operasi.
1.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
Faktor utama :
- Lingkungan masyarakat.
- Kedekatan dengan pasar.
- Tenaga kerja.
- Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
- Fasilitas dan biaya transportasi.
- Sumber daya alam lainnya.
- Lingkungan masyarakat.
- Kedekatan dengan pasar.
- Tenaga kerja.
- Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
- Fasilitas dan biaya transportasi.
- Sumber daya alam lainnya.
Faktor sekunder:
- Harga tanah.
- Dominasi masyarakat.
- Peraturan tenaga kerja.
- Rencana tata ruang.
- Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
- Tingkat pajak.
- Cuaca atau iklim.
- Keamanan
- Peraturan lingkungan hidup
- Harga tanah.
- Dominasi masyarakat.
- Peraturan tenaga kerja.
- Rencana tata ruang.
- Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
- Tingkat pajak.
- Cuaca atau iklim.
- Keamanan
- Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan
dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
- Dekat dengan pasar, misalnya restoran,rumah makan seafood
- Dekat dengan sumber bahan baku saja, misalnya pabrik semen
- Tersedia tenaga kerja, misalnya pabrik sepatu
- Dekat dengan pasar, misalnya restoran,rumah makan seafood
- Dekat dengan sumber bahan baku saja, misalnya pabrik semen
- Tersedia tenaga kerja, misalnya pabrik sepatu
Perangkap Dalam
Pemilihan Lokasi
- Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
- Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
- Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
- Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
- Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
- Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
- Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
- Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap
Pemlihan Lokasi Pabrik
– Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
– Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
– Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan
– Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
– Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
– Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan
KESIMPULAN
Perkembangan
manajemen Produksi berkembang pesat karena beberapa faktor yaitu Adanya pembagian kerja dan spesialisasi, Revolusi industry, Perkembangan
IPTEK, dan
perkembangan ilmu dan metode ilmiah serta hubungan antar manusia.
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang
dilakukan untuk mencapai tujuan dengan koordinasi kegiatan orang lain. Kegiatan
tersebut berguna untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber
daya.
Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan
menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan
faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills.
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena
mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya.
Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi. Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik adalah agar
perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien.
Referensi :
Husein
Umar. 2003. Business an Introduction.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar