Minggu, 06 November 2016

Manajemen Produksi



Pengantar Bisnis
(Manajemen Produksi)
Indah Sari / 23216496 / IT-022234
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Dengan tulisan ini diharapkan penulis dapat memahami fungsi, proses dan sistem produksi dan operasi dalam manajemen produksi  suatu perusahaan. Adapun isi penulisan ini seputar Manajemen Produksi dimana dalam Manajemen Produksi terdapat beberapa sub yaitu:
1.    Perkembangan manajemen produksi
2.    Pengertian manajemen produksi
3.    Pengertian produksi
4.    Proses produksi
5.    Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi
6.    Ruang lingkup manajemen produksi
7.    Fungsi dan sistem produksi dan operasi
8.    Lokasi dan lay out pabrik

Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan penulis menggunakan  Metode tinjauan teori dari berbagai sumber bacaan baik itu buku, majalah internet, dll.

1.    PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi berkembang setelah manusia menghasilkan barang dan jasa.
Pesatnya perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan dari beberapa faktor yang menunjang yaitu:
1. Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
2. Revolusi industri   
3. Perkembangan alat dan metode yang mencakup penggunaan computer
4. Perkembangan ilmu dan kerja yang mencakup metode kerja yang mencakup   
    metode ilmiah,hubungan   antara manusia modal keputusan

Add 1. Pembagian Kerja Dan Spesialisasi   
Perkembangan manajemen produksi ditandai dengan usaha untuk meningkatkan hasil melalui pembagian kerja (division of labour). Agar produksi efektif dan efisien ,produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah (scientific methods) dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengelolaan yang baik.pekerjaan yang semula terkonsentrassi pada satu pihak dapat dibagikan untuk ditangani oleh pihak-pihak lainnya ,sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dengan waktu yang telah ditentukan.
Spesialisasi kerja memungkinkan peningkatan keahlian seseorang dan makin meningkatkan keahlian membuat yang bersangkutan dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu lebih singkat,dengan kualitas lebih baik.ini akan mengurangi biaya  produksi sehingga memungkinkan untuk lebih bertahan dalam persaingan pasar.kondisi ini juga memungkinkan tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi pada tiap satuan waktu tertentu.

Add 2. Revolusi Tertentu      
Revolusi industri merupakan peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi di inggris tidak berdiri sendiri,melainkan merupakan proses yang berkaitan dengan berbagai permasalahan sosial ekonomi,budaya dan politik yang lebih luas. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat di bidang perdagangan,industri dan teknik di Eropa.

Dampak perkembangan industrinya terlihat pada pengusaha yang memiliki modal besar. Kehidupan perdagangan terus meningkat,tetapi para pengusaha kecil dengan peralatan kerja kuno menjadi terdesak.

Perkembangan industri sebagai hasil revolusi terlihat pada
1. Bertambahnya penggunaan mesin       
2. Efisiensi produksi batu bara,besi dan baja
3. Pembangunan jalan kereta api,alat trasportasi,dan alat komunikasi lainnya
4. Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan

Industrialisasi ini berhasil meningkatkan pengolahan hasil produksi yang melebihi kebutuhan sendiri,sehingga membutuhkan aktivitas pemasaran

Add 3. Perkembangan Alat dan Teknologi
Akhir-akhir ini manajer produksi banyak memberi perhatian pada perkembangan teknologi canggih.terdapat perubahan yang drastis atau radikal dalam penggunaan alat dan teknologi produksi seperti penggunaan robot,alat perkantoran yang otomatis,dll.pada banyak hal,manajer produksi mengintegrasikan teknologi canggih ini kedalam bisnisnya.

Add 4. Perkembangan ilmu dan Metode kerja Dalam Era Manajemen ilmiah
Pengunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan (work studies) memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut:
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja yang lebih baik melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dan pengelolaan atas proses kerja


2.    PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen Produksi adalah proses secara kontinyu dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manaejmen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Kegiatan manajemen ini berhubungan dengan penciptaan/pembuatan barang dan jasa. Kegiatan seperti ini terdapat diberbagai organisasi. Bagi suatu perusahaan manufaktur, kegiatan produksi yang menghasilkan barang dan jasa jelas terlihat. Dalam hal ini, barang yang dibuat itu berwujud, seperti televisi, kendaraan dan lain-lain. Isitilah ini disebut manajemen produksi. Dalam perusahaan jasa fungsi produksi tidak terasa nyata, misalnya dalam kegiatan bank, perusahaan penerbangan atau lembaga pendidikan, produk yang dihasilkan tidak bisa dilihat dengan mata, misalnya kredit bank, pelayanan diatas pesawat. Industri ini disebut industri jasa.
Sedangkan kegiatan manajemen produksinya disebut sebagai manajemen operasi. Istilah operasi sesungguhnya juga dipakai dalam perusahaan manufaktur. Karena itu istilah manjemen operasi mengandung pengertian yang elbih luas.

3.    PENGERTIAN PRODUKSI
Pengertian Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan/menghasilkan atau menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan oleh orang atau badan (produsen). Orang atau badan yang melakukan kegiatan produksi dikenal dengan sebutan produsen. Sedangkan barang atau jasa yang dihasilkan dari melakukan kegiatan produksi disebut dengan produk. Istilah Produksi berasal dari bahasa inggris to produce yang berarti menghasilkan.

Sedangkan dalam arti ekonomi, Pengertian Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai penciptaan dan penambahan atau utilitas terhadap suatu barang dan jasa. Berdasarkan dari pengertian produksi tersebut, terdapat dua konsep mengenai kegiatan produksi antara lain sebagai berikut:
·      Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi dalam menghasilkan barang dan jasa adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contohnya adalah usaha pertanian, peternakan dan perikanan.
·         Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi dalam menambah nilai guna barang dan jasa adalah kegiatan yang menambah nilai guna barang dan jasa sehingga barang dan jasa menjadi lebih tinggi. Contohnya adalah tempe yang dibuat dari kedelai, kripik yang dibuat dari singkong, dan pakaian yang dibuat berasal dari kain.

4.    PROSES PRODUKSI
Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya dalam pembuatan gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal serta lain-lainnya. Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda ada yang sebentar, misalnya pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi, ada juga proses produksi yang dapat dinikmati langsung hasilnya oleh konsumen, misalnya pentas hiburan, pijat dan produksi lain-lainnya.
Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam tiga macam antara lain sebagai berikut:
a.    Proses Produksi Pendek
Proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung dalam menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya adalah proses produksi makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng. dan lain-lain.
b.    Proses Produksi Panjang,
Proses produksi yang memakan waktu lama. Contohnya adalah proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
c.    Proses Terus Menerus/Kontinu,  
Proses produksi yang mengolah bahan-bahan secara berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu barang jadi. Jadi bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-menerus untuk menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah proses memproduksi gula, kertas, karet, dan lain-lain
d.    Proses Produksi Berselingan/Intermitten,
Proses produksi yang mengolah bahan-bahan dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi. Seperti, proses produksi mobil dimana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain. Setelah semua bagian dari mobil tersebut selesai atau lengkap maka selanjutnya bagian-bagian mobil tersebut digabungkan menjadi mobil.

5.    PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI
Dalam mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya, manajer produksi perlu perlu membuat keputusan - keputusan yang berhubungan dengan upaya-upaya utuk mencapai tujuan , agar barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan sesuai dan tepat seperti yang diharapkan, yaitu tepat mutu (kualitas), tepat jumlah (kuantitas), dan tepat waktu dengan biaya yang rendah.  
    
Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi
1.  Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2.  Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3.  Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4.  Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
     keadaan lain.

Bidang produksi  mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama yaitu :
1.     Proses
Keputusan –keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik atau fasilitas yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus proses, tata letak (lay-out) peralatan dan seluruh aspek fisik pabrik atau jasa pelayanan.
2.    Kapasitas
Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk menentukan besarnya kapasitas yang tepat dan penyediaan pada waktu yang tepat.
3.     Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi. Menyangkut pada apa yang dipesan, berapa banyak pemesanan, serta kapan pemesanan dilakukan.
4.      Tenaga kerja
Dalam manajemen produksi, penentuan dan pengelolaan tenaga kerja atau sumber daya manusia menempati posisi yang sangat penting. Keputisan tentang tenaga kerja mencakup seleksi, penggajian, pelatihan, penempatan, penyeliaan supervisi.
5.      Mutu/kualitas
Fungsi produksi ditandai dengan penekanan tanggung jawab yang lebih besar terhadap mutu atau kualitas barang dan jasa yang dihasilkan.

6.    RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI
Manajemen produksi merupakan kegiatan yang cakupanya cukup luas di mulai dari analisis dan penetapan keputusan-keputusan sebelum dumulainya produksi.
Penambahan dan perancangan atau desain sistem produksi  meliputi :
1.     Seleksi dan desain hasil produksi
Kegiatan produksi harus dapat menghasilkan produk-produk barang atau jasa dengan cara efektif dan efisien serta dengan kualitas yang baik.
2.    Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
Setelah dilakukan seleksi terhadap produk, kegiatan yang harus dilakukan adalah menentukan jenis proses yang akan digunakan serta peralatanya
3.    Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
Dalam pemilihan lokasi, perlu diperhatikan factor jarak, kelancaran dan biaya pengangkutan dari bahan baku serta biaya pengankutan barang jadi ke pasar.
4.    Rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau proses
Rancangan tata letak harus mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja , optimalisasi waktu pergerakan dalam proses , kemungkinan kerusakan yang terjadi karena pergerakan dalam proses.
5.    Rancangan tugas
Rancangan tugas harus  merupakan kesatuan dari human engineering, dalam rangka  menghasilkan rancangan kerja yang optimal.
6.    Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kualitas
Dalam strategi produksi dan operasi harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan produksi dan operasi serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar untuk lima bidang  yaitu, proses, kapasitas, persediaan,tenaga kerja, dan mutu.

7.    FUNGSI DAN SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI

Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai fungsi produksi dan operasi, serta sistem transformasi yang dipergunakan. Dari uraian ini terdapat tiga pengertian yang penting mendukung pelaksanaan kegiatan Manajemen Produksi dan Operasi, yaitu fungsi, sistem dan keputusan.
Pertama, mengenai fungsi dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa. Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis.
Kedua, mengenai sistem, dalam hal ini terkait dengan perumusan sistem transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian di dalam persahaan. Dalam hal kita berbicara tentang sistem keseluruhan dalam perusahaan, dimana terkait dengan bidang-bidang fungsi lain diluar produksi dan operasi.
Akhirnya, tentang keputusan, dimana unsur yang terpenting di dalam manajemen prosuksi dan operasi adalah pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan utama dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi adalah proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan operasi, terdapat di dalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu.

Fungsi Produksi dan Operasi
Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs) berupa barang atau jasa yang akan dapat memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut diperlukan serangkaian kegiatan yang merupakan keterkaitan dan menyatu serta menyeluruh sebagai suatu sistem. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi dan operasi ini dilaksanakan oleh beberapa bagian yang terdapat dalam suatu perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusanaan-perusahaan kecil.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
a. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk  pengolahan masukan (inputs).
b.    Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang  perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
c.    Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu dasar waktu atau periode tertentu.
d.    Pengendaian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
Sistem Produksi dan Operasi
Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi yang mengkonversikan masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)yang berupa barang atau jasa. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi dan operasi memerlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem. Sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan keluaran. Sedang produksi dan operasi merupakan suatu sistem untuk meyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota masyarakat
.
Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan dan tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran
Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur.
Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk suku cadang dan komponen elektronik serta peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan, disamping peralatan transmissi suara melalui sistem kabel, menara microwave, station, computers dan operator telepon.


8.    LOKASI DAN LAY OUT PABRIK
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
1.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
 Faktor utama :
- Lingkungan masyarakat.
- Kedekatan dengan pasar.
-  Tenaga kerja.
-  Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
-  Fasilitas dan biaya transportasi.
- Sumber daya alam lainnya.
Faktor sekunder:
- Harga tanah.
- Dominasi masyarakat.
- Peraturan tenaga kerja.
- Rencana tata ruang.
- Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
- Tingkat pajak.
- Cuaca atau iklim.
- Keamanan
-  Peraturan lingkungan hidup

Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
-  Dekat dengan pasar, misalnya restoran,rumah makan seafood
-  Dekat dengan sumber bahan baku saja, misalnya pabrik semen
-  Tersedia tenaga kerja, misalnya pabrik sepatu

 Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi
- Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
- Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
- Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi belum dibangun.
- Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.
Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik
– Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
– Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.
– Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan

KESIMPULAN
Perkembangan manajemen Produksi berkembang pesat karena beberapa faktor yaitu  Adanya pembagian kerja dan spesialisasi, Revolusi industry, Perkembangan IPTEK, dan perkembangan ilmu dan metode ilmiah serta hubungan antar manusia.
Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan koordinasi kegiatan orang lain. Kegiatan tersebut berguna untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.
Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills.
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi. Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien.

Referensi :
Husein Umar. 2003. Business an Introduction. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar