Pengantar Bisnis
(Manajemen Keuangan Perusahaan)
Indah Sari / 23216496 / IT-022234
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Bisnis. Dengan tulisan ini diharapkan penulis dapat menganalisis
dan merencanakan keuangan perusahaan
dalam menentukan investasi yang akan
digunakan dalam perusahaan. Adapun isi penulisan ini seputar Manajemen Keuangan
Perusahaan dimana di dalamnya terdapat beberapa sub yaitu:
1. Peran dan tanggung jawab manajer keuangan
:
a.
Penganggaran modal
b.
Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternative
c. Metode
penilaian investasi
·
Metode average rate of return
·
Metode masa pengembalian investasi
·
Metode net persent value
·
Metode profitability index
·
Metode internal rate of return
d. Arus kas masuk
2. Perencanaan keuangan
Untuk
mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan penulis menggunakan Metode tinjauan teori dari berbagai sumber
bacaan baik itu buku, majalah internet, dll.
MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
1.
PERAN
DAN TANGGUNG JAWAB MANAJER KEUANGAN
Peran dan tanggung jawab
manajer keuangan meliputi perolehan dana, pengumpulan dana, pembayaran utang
perusahaan, pengendalian keseimbangan kas perusahaan, serta perencanaan
kebutuhan keuangan. Dan tanggung jawab utamanya adalah meningkatkan nilai
perusahaan atau meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham perusahaan.
a. Penganggaran modal
Penganggaran
modal adalah tindakan
perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran
modal , seperti untuk pembelian
equipment baru untuk memperkenalkan produk baru ,
dan untuk memodernisasi
fasilitas pabrik.Penganggaran dapat dikatakan sebagai
konsep investasi , sebab
penganggaran modal melibatkan suatu pengikatan (
penanaman ) dana di masa
sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang
dikehendaki di masa
mendatang.
b. Penggolongan investasi aktiva tetap
dan pemilihan alternative
Tersedia berbagai cara
penggolongan usulan investasi dalam aktiva tetap yaitu :
·
Investasi penggantian
Pada
umumnya , keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling
sederhana. Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah obsolete harus diganti dengan
aktiva baru bila produksi akan tetap dilanjutkan.
·
Investasi penambahan kapasitas
Misalnya
usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini sering
juga bersifat investasi penggantian , contohnya mesin yang sudah tua dan tidak
efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih
efisien.
·
Investasi penambahan jenis produk baru
Investasi
ini mempunyai tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk baru
disamping produk yang telah diproduksi.
·
Investasi lain – lain
Investasi
yang termasuk dalam golongan ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk
dalam ketiga golongan diatas , misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas
, alat pendingin dan lain - lain.
c. Metode Penilaian Investasi
Ada
beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai suatu investasi yaitu:
·
Metode Average Rate of Return
Metode
ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata - rata yang diperoleh dari suatu
investasi. Angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan
dengan total average investment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam
persentase. Angka ini kemudian diperbandingkan tingkat keuntungan yang
diisyaratkan , maka proyek dikatakan menguntungkan , apa bila lebih kecil
daripada tingkat keuntungan yang diisyaratkan proyek ditolak.
Rumus :
Rumus :
Rata
- rata kembalian investasi = Laba sesudah pajak / rata - rata investasi =....%
Contoh soal :
Untuk melaksanakan suatu proyek
diperlukan investasi mula - mula adalah Rp 10.000 , diperkirakan 10 thn , tanpa
nilai residu pada akhir tahun ke sepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan dapat
diperoleh kas masuk rata - rata sebesar Rp 2.500.000 .
Tarif kembalian investasi :
Rp ( 4.000.000 - 2.500.000 ) - (
10.000.000 / 10 ) / Rp 10.000.000 = 5 %
·
Metode masa pengembalian investasi (Payback
Period)
Metode
ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan
hasilnya bukan persentase , tapi satuan waktu. Kalau periode payback ini lebih
pendek daripada yang diisyaratkan , maka proyek dikatakan menguntungkan ,
sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak.
Contoh
perhitungan dalam metode payback :
Apabila
cash flow dari proyek investasi sama setiap tahun :
Payback
period = initial investment x 1 tahun
Contoh:
Ketika ada usulan proyek investasi
dengan dana Rp. 300 juta ( initial investment ) dan ditargetkan penerimaan dana
investasi setiap tahunnya Rp. 60 juta ( cash flow ) serta ada syarat periode
pengembalian investasi 4 tahun , berapa payback periodnya ? Payback periodnya
adalah 300 juta dibagi 60 juta dikali satu tahun sama dengan 5 tahun. Ternyata
payback period melebihi periode yang disyaratkan maka usulan proyek investasi
ini ditolak.
Apabila cash flow dari proyek
investasi berbeda setiap tahun :
Payback period = n + a - b / c - b x
1 tahun
Keterangan
:
n = tahun terakhir dimana cash flow
masih belum bisa menutupi initial
investment
a = jumlah initial investment
b= jumlah cumulative cash flow pada
tahun ke-n
c = jumlah cumulative cash flow pada
tahun ke- n +1
Contoh :
Ketika
ada usulan proyek investasi dengan dana Rp. 500 juta ( initial investment ) dan
ditargetkan penerimaan dana investasi ( cash flow ) berbeda setiap tahun.
Katakanlah tahun ke-1 cash flownya Rp. 250 juta , tahun ke-2 Rp. 200 juta ,
tahun ke-3 Rp. 150 juta, tahun ke-4 Rp. 100 juta. Syarat periode pengembalian
investasi 4 tahun , berapakah payback periodnya ?
Dari
tabel diatas investasi Rp. 600 juta terletak di cumulative cash flow ke 3.
Payback periodnya
Payback periodnya
= 2
+ Rp. 500 juta – Rp. 450 juta / Rp.600 juta – Rp. 450 juta x 1 tahun
= 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan
= 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan
Payback
periodnya kurang dari syarat periode pengembalian perusahaan sehingga usulan
proyek investasinya diterima.
·
Metode Net Present Value
Metode
ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan - penerimaan kas bersih ( operasional maupun terminal cash flow )
dimasa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu
ditentukan terlebih dahulu tingakat bunga yang dianggap relevan. Apabila nilai
sekarang penerimaan kas - kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar
daripada nilai sekarang investasi , maka proyek ini dikatakan menguntungkan
sehingga diterima. Sedangkan apabila nilainya kecil ( NPV negatif ) , proyek
ditolak karena tidak menguntungkan.
NPV = present value dari arus kas
operasi - pengeluaran kas neto awal
·
Metode Profitability Index
Metode
ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan - penerimaan kas
bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau Profitability index
lebih besar dari I , maka proyek dikatakan menguntungkan , tetapi kalau kurang
dikatakan tidak menguntungkan. Sebagaimana metode NPV , maka metode ini perlu
menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan.
·
Metode Internal Rate of Return
Metode
ini menghitung tingkat bunga yang manyamakan nilai sekarang investasi dengan
nilai sekarang penerimaan - penerimaan kas bersih di masa - masa mendatang.
Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan ( tingkat
bunga yang diisyaratkan ) , maka investasi dikatakan menguntungkan , kalau lebih
kecil dikatakan merugikan.
d. Arus kas
Arus kas terdiri dari dua jenis
yaitu incremental cash flow dan conventional cash flow.
Incremental cash flow adalah arus kas yang langsung berhubungan dengan investasinya. Incremental cash flow dibagi menjadi dua yaitu cash inflow / pendapatan dan cash outflow / pengeluaran. Conventional cash flow adalah arus kas yang tidak langsung berhubungan dengan investasinya.
Incremental cash flow adalah arus kas yang langsung berhubungan dengan investasinya. Incremental cash flow dibagi menjadi dua yaitu cash inflow / pendapatan dan cash outflow / pengeluaran. Conventional cash flow adalah arus kas yang tidak langsung berhubungan dengan investasinya.
2.
PERENCANAAN
KEUANGAN
Rencana
keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang dicari di
masa yang akan datang.
·
Mengapa perusahaan membutuhkan dana
Setiap perusahaan membutuhkan dana
untuk tetap beroperasi , karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat
bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
1)
Pengeluaran jangka pendek
Pengeluaran
jangka pendek adalah pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari -
hari.
Pengeluaran
jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan ( baik persediaan
bahan baku , barang dalam proses , maupun barang jadi ) , pengeluaran untuk
pembayaran upah dan gaji karyawan , serta biaya operasi lainnya.
2)
Pengeluaran jangka panjang
Sebagai
tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya ,
perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluran aktiva tetap.
Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki nilai dan masa pemakaian yang panjang.
Sebagai contoh aktiva tetap adalah investasi tanah , gedung , dan pembelian
mesin - mesin.
·
Pembiayaan
perusahaan
Untuk
memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun jangka panjang ,
perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal
awal dari pemilik serta kemempuannya dalam menghasilkan laba , tetapi juga dana
dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
Sumber
dana jangka pendek meliputi :
1.
Utang
dagang
2.
Pinjaman
bank jangka pendek dengan jaminan
3.
Letter
of credit
4.
Commercial
paper
5.
Factoring
Sumber dana jangka panjang diperoleh dari
:
1.
Pembiayaan
melalui utang
2.
Pembiayaan
dengan modal sendiri
KESIMPULAN
Manajemen keuangan merupakan hal
yang penting bagi ruang lingkup perusahaan dalam menghadapi masalah keuangan.
Dalam mengambil keputusan dan kebijakan untuk perusahaan manajer harus
mengambil langkah-langkah yang baik dan tepat karena dengan adanya manajemen
yang baik dan tepat maka tujuan
perusahaan akan tercapai. Dimana dalam manjemen keuangan terdapat kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian
dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh perusahaan untuk memperoleh modal yang
sekecil-kecilnya dan menggunakannya dengan efektif dan seproduktif mungkin
untuk mendapatkan laba yang maksimal.
REFERENSI
M.
Fuad, dkk. 2006. Pengantar Bisnis.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama http://www.scribd.com/doc/32991141/Metode-metode-Penilaian-Investasi
http://www.perfspot.com/docs/84710
Tidak ada komentar:
Posting Komentar