Senin, 21 November 2016

Manajamen Keuangan Perusahaan



Pengantar Bisnis
(Manajemen Keuangan Perusahaan)
Indah Sari / 23216496 / IT-022234
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Dengan tulisan ini diharapkan penulis dapat menganalisis dan merencanakan  keuangan perusahaan dalam menentukan  investasi yang akan digunakan dalam perusahaan. Adapun isi penulisan ini seputar Manajemen Keuangan Perusahaan dimana di dalamnya terdapat beberapa sub yaitu:
1. Peran dan tanggung jawab manajer keuangan :
a. Penganggaran modal
b. Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternative
c. Metode penilaian investasi
·         Metode average rate of return
·         Metode masa pengembalian investasi
·         Metode net persent value
·         Metode profitability index
·         Metode internal rate of return
d. Arus kas masuk
2. Perencanaan keuangan


Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan penulis menggunakan  Metode tinjauan teori dari berbagai sumber bacaan baik itu buku, majalah internet, dll.
 

MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN 
1.    PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MANAJER KEUANGAN
Peran dan tanggung jawab manajer keuangan meliputi perolehan dana, pengumpulan dana, pembayaran utang perusahaan, pengendalian keseimbangan kas perusahaan, serta perencanaan kebutuhan keuangan. Dan tanggung jawab utamanya adalah meningkatkan nilai perusahaan atau meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham perusahaan.  

     a.    Penganggaran modal 
         Penganggaran modal adalah tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran   
         modal , seperti untuk pembelian equipment baru untuk memperkenalkan produk baru ,
         dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik.Penganggaran dapat dikatakan sebagai 
         konsep investasi , sebab penganggaran modal melibatkan suatu pengikatan (  
         penanaman ) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang 
         dikehendaki di masa mendatang.

          b.    Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternative
          Tersedia berbagai cara penggolongan usulan investasi dalam aktiva tetap yaitu :
·         Investasi penggantian
Pada umumnya , keputusan mengenai investasi penggantian adalah yang paling sederhana. Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah obsolete harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetap dilanjutkan.
·         Investasi penambahan kapasitas
Misalnya usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini sering juga bersifat investasi penggantian , contohnya mesin yang sudah tua dan tidak efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien.
·         Investasi penambahan jenis produk baru
Investasi ini mempunyai tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk baru disamping produk yang telah diproduksi.
·         Investasi lain – lain   
Investasi yang termasuk dalam golongan ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan diatas , misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas , alat pendingin dan lain - lain.

      c.    Metode Penilaian Investasi
      Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai suatu investasi yaitu:
·         Metode Average Rate of Return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata - rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total average investment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian diperbandingkan tingkat keuntungan yang diisyaratkan , maka proyek dikatakan menguntungkan , apa bila lebih kecil daripada tingkat keuntungan yang diisyaratkan proyek ditolak.
Rumus :
Rata - rata kembalian investasi = Laba sesudah pajak / rata - rata investasi =....%
Contoh soal :
Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula - mula adalah Rp 10.000 , diperkirakan 10 thn , tanpa nilai residu pada akhir tahun ke sepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk rata - rata sebesar Rp 2.500.000 .
Tarif kembalian investasi :
Rp ( 4.000.000 - 2.500.000 ) - ( 10.000.000 / 10 ) / Rp 10.000.000 = 5 %
·         Metode masa pengembalian investasi (Payback Period)
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase , tapi satuan waktu. Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang diisyaratkan , maka proyek dikatakan menguntungkan , sedangkan kalau lebih lama proyek ditolak.
Contoh perhitungan dalam metode payback :

              Apabila cash flow dari proyek investasi sama setiap tahun :
              Payback period = initial investment x 1 tahun
              Contoh:
Ketika ada usulan proyek investasi dengan dana Rp. 300 juta ( initial investment ) dan ditargetkan penerimaan dana investasi setiap tahunnya Rp. 60 juta ( cash flow ) serta ada syarat periode pengembalian investasi 4 tahun , berapa payback periodnya ? Payback periodnya adalah 300 juta dibagi 60 juta dikali satu tahun sama dengan 5 tahun. Ternyata payback period melebihi periode yang disyaratkan maka usulan proyek investasi ini ditolak.
Apabila cash flow dari proyek investasi berbeda setiap tahun :
Payback period = n + a - b / c - b x 1 tahun
              Keterangan :
n = tahun terakhir dimana cash flow masih belum bisa menutupi initial
       investment
a = jumlah initial investment
b= jumlah cumulative cash flow pada tahun ke-n
c = jumlah cumulative cash flow pada tahun ke- n +1
Contoh :
Ketika ada usulan proyek investasi dengan dana Rp. 500 juta ( initial investment ) dan ditargetkan penerimaan dana investasi ( cash flow ) berbeda setiap tahun. Katakanlah tahun ke-1 cash flownya Rp. 250 juta , tahun ke-2 Rp. 200 juta , tahun ke-3 Rp. 150 juta, tahun ke-4 Rp. 100 juta. Syarat periode pengembalian investasi 4 tahun , berapakah payback periodnya ?
Dari tabel diatas investasi Rp. 600 juta terletak di cumulative cash flow ke 3.

Payback periodnya
= 2 + Rp. 500 juta – Rp. 450 juta / Rp.600 juta – Rp. 450 juta x 1 tahun
= 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan
Payback periodnya kurang dari syarat periode pengembalian perusahaan sehingga usulan proyek investasinya diterima.

·         Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan - penerimaan kas bersih ( operasional maupun terminal cash flow ) dimasa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingakat bunga yang dianggap relevan. Apabila nilai sekarang penerimaan kas - kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi , maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga diterima. Sedangkan apabila nilainya kecil ( NPV negatif ) , proyek ditolak karena tidak menguntungkan.
NPV = present value dari arus kas operasi - pengeluaran kas neto awal
·         Metode Profitability Index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan - penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau Profitability index lebih besar dari I , maka proyek dikatakan menguntungkan , tetapi kalau kurang dikatakan tidak menguntungkan. Sebagaimana metode NPV , maka metode ini perlu menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan.
·         Metode Internal Rate of Return
Metode ini menghitung tingkat bunga yang manyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan - penerimaan kas bersih di masa - masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan ( tingkat bunga yang diisyaratkan ) , maka investasi dikatakan menguntungkan , kalau lebih kecil dikatakan merugikan.
              d.    Arus kas
Arus kas terdiri dari dua jenis yaitu incremental cash flow dan conventional cash flow. 
Incremental cash flow adalah arus kas yang langsung berhubungan  dengan  investasinya. Incremental cash flow dibagi menjadi dua yaitu cash inflow / pendapatan  dan cash outflow / pengeluaran. Conventional cash flow adalah arus kas yang tidak langsung berhubungan dengan investasinya.


2.    PERENCANAAN KEUANGAN
Rencana keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang dicari di masa yang akan datang.
·         Mengapa perusahaan membutuhkan dana
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi , karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
1)    Pengeluaran jangka pendek
Pengeluaran jangka pendek adalah pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari - hari.
Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan ( baik persediaan bahan baku , barang dalam proses , maupun barang jadi ) , pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan , serta biaya operasi lainnya.
2)    Pengeluaran jangka panjang
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya , perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluran aktiva tetap. Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki nilai dan masa pemakaian yang panjang. Sebagai contoh aktiva tetap adalah investasi tanah , gedung , dan pembelian mesin - mesin.
·         Pembiayaan perusahaan
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun jangka panjang , perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemempuannya dalam menghasilkan laba , tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
Sumber dana jangka pendek meliputi :
1.    Utang dagang
2.    Pinjaman bank jangka pendek dengan jaminan
3.    Letter of credit
4.    Commercial paper
5.    Factoring
Sumber dana jangka panjang diperoleh dari :
1.    Pembiayaan melalui utang
2.    Pembiayaan dengan modal sendiri

KESIMPULAN
Manajemen keuangan merupakan hal yang penting bagi ruang lingkup perusahaan dalam menghadapi masalah keuangan. Dalam mengambil keputusan dan kebijakan untuk perusahaan manajer harus mengambil langkah-langkah yang baik dan tepat karena dengan adanya manajemen yang baik  dan tepat maka tujuan perusahaan akan tercapai. Dimana dalam manjemen keuangan terdapat kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh perusahaan untuk memperoleh modal yang sekecil-kecilnya dan menggunakannya dengan efektif dan seproduktif mungkin untuk mendapatkan laba yang maksimal.

              REFERENSI
M. Fuad, dkk. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama http://www.scribd.com/doc/32991141/Metode-metode-Penilaian-Investasi http://www.perfspot.com/docs/84710


Tidak ada komentar:

Posting Komentar