Pengantar
Bisnis
(Manajemen dan Organisasi)
Indah
Sari / 23216496 / IT-022234
Tulisan ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Dengan tulisan ini diharapkan
penulis dapat memahami peran, fungsi dan proses manajemen yang akan diterapkan dalam
Organisasi secara umum. Adapun isi penulisan ini seputar Manajemen dan Organisasi dimana dalam manajemen terdapat
beberapa sub yaitu:
1. Pengertian dan peranan manajemen
2. Latar belakang sejarah manajemen
3. Fungsi dan proses manajemen
4. Ciri-ciri manajer professional
5. Ketrampilan manajemen yang dibutuhkan.
Dan dalam orgasasi terdapat beberapa sub juga yaitu:
1. Definisi organisasi
2. Pentingnya mengenal organisasi
3. Bentuk-bentuk organisasi
4. Prinsip-prinsip organisasi
5. Ketrampilan manajemen yang dibutuhkan
6. Sebab keberhasilan dankegagalan organisasi
Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan
penulis menggunakan Metode
tinjauan teori dari berbagai sumber bacaan baik itu buku, majalah internet, dll.
1. MANAJEMEN
1.1 Pengertian dan peranan manajemen
Secara universal manajemen adalah penggunaan sumber daya
untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit
maupun non profit.
Menurut Henry Fayol, ada lima fungsi
manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Sedangkan fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Dalam memimpin dan mengelola kegiatan perusahaan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta untuk kelangsungan hidup
perusahaan, manajemen dapat berperan sebagai:
a.
Penanggung jawab dan pengendali
b.
Pelaksana efektivitas POAC
operasional perusahaan sehari-hari
c.
Melakukan SWOT analisis
d.
Pengelola SDM dan sumber daya
perusahaan
e.
Menjalin akses dengan Stakeholders
f.
Pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan
g.
Pengembangan perusahaan
h.
Menyusun strategi kelangsungan
hidup
1.2 Latar
belakang sejarah manajemen
Usaha-usaha
terorganisasi yang diarahkan oleh orang-orang yang bertanggung jawab atas perencanaan
,pengorganisasian,kepemimpinan dan pengendalian telah ada ribuan tahun.
Piramida di
mesir serta tembok cina merupakan bukti nyata bahwa proyek-proyek yang
ukurannya luar biasa besar ,yang menggunakan puluhan ribu manusia ,telah
dilaksanakan jauh sebelum zaman modern.Piramida merupakan contoh yang sangat
menarik.Pembangunan sebuah piramida melibatkan lebih dari 100 ribu orang selama
20 tahun.piramida terbesar berisi lebih dari 2 juta blok,masing-masing beratnya
beberapa ton.
Contoh-
contoh dari masa lalu itu memperlihatkan bahwa organisasi telah ada selama
ribuan tahun dan bahwa manajemen dipraktekkan selama periode yang sama.Namun,2
peristiwa sebelum abad ke-20 memainkan peran yang sangat penting dalam
memajukan kajian manajemen.
1.3 Fungsi
dan proses manajemen
Proses manajemen adalah serangkaian
keputusan dan kegiatan kerja yang terus menerus dimana manajer terlibat sewaktu
mereka merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi dan mengawasi.
Fungsi manajemen merupakan perincian dari kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam mengelola perusahaan. Fungsi manajemen menurut GR Jerry yang terdiri dari:
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling
Fungsi manajemen merupakan perincian dari kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam mengelola perusahaan. Fungsi manajemen menurut GR Jerry yang terdiri dari:
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling
Add 1. Planning (Perencanaan)
kegiatan yang berhubungan untuk mencapai tujuan. Suatu rencana yang baik harus berpedoman pada 5 W dan 1 H yaitu:
kegiatan yang berhubungan untuk mencapai tujuan. Suatu rencana yang baik harus berpedoman pada 5 W dan 1 H yaitu:
a.
What: tindakan apa yang
hars dikerjakan
b.
Who: siapa yang akan
mengerjakan tindakan itu
c.
Where: dimana tindakan itu
dilaksanakan
d.
When: kapan tindakan itu
dilaksanakan
e.
Why: apakah sebabnya
tindakan itu dilaksanakan
f.
How: bagaimana caranya
melakukan tindakan itu
Add 2. Organizing (Pengorganisasian)
Kegiatan yang berhubungan dengan mengatur berbagai macam kegiatan, baik itu mengatur program yang akan dibuat maupun mengatur karyawan/pegawai yang ikut serta dalam kegiatan tersebut, agar berjalan dengan baik dan efisien.
Add 3. Actuating (Penggerakan)
Kegiatan yang berhubungan dengan memotivasi atau memberi semangat kepada karyawan atau pegawai.
Kegiatan yang berhubungan dengan mengatur berbagai macam kegiatan, baik itu mengatur program yang akan dibuat maupun mengatur karyawan/pegawai yang ikut serta dalam kegiatan tersebut, agar berjalan dengan baik dan efisien.
Add 3. Actuating (Penggerakan)
Kegiatan yang berhubungan dengan memotivasi atau memberi semangat kepada karyawan atau pegawai.
Add 4.Controlling
(Pengawasan)
Bertujuan untuk melihat apakah kegiatan organisasi telah berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.
Bertujuan untuk melihat apakah kegiatan organisasi telah berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.
Fungsi pengawasan mempunyai tiga kegiatan yang harus
dilakukan :
1) Menetapkan
standart yang dipakai
2) Menbandingkan
pelaksanaan kegiatan dengan standart
3) Melakukan
koreksi
1.4 Ciri-ciri manajer
profesional
Seorang manajer profesional adalah seorang yang hidup dari profesinya sebagai manajer, bukan manajer amatiran atau bekerja sambilan. Seorang manajer profesional tentunya diharapkan betul-betul melaksanakan tugasnya layaknya seorang profesional dalam bidang lainnya dan mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang tinggi untuk mencapai keberhasilannya.
Seorang manajer profesional adalah seorang yang hidup dari profesinya sebagai manajer, bukan manajer amatiran atau bekerja sambilan. Seorang manajer profesional tentunya diharapkan betul-betul melaksanakan tugasnya layaknya seorang profesional dalam bidang lainnya dan mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang tinggi untuk mencapai keberhasilannya.
10 Ciri-Ciri
Manajer Profesional
1. Pemimpin Lambang (Figurehead)
Manajer profesional
bertanggung jawab dan menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal.
2. Pemimpin (Leader)
Manajer profesional harus dapat memotivasi, mengaktifkan, serta mengembangkan potensi karyawannya, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong, dan memberikan instruksi-instruksi serta pembagian kerja. Seorang manager profesional selalu bekerja keras sehingga ia dihormati anggotanya. Dia percaya bahwa dia harus bekerja lebih keras daripada anggotanya untuk memberikan contoh yang baik.
Manajer profesional harus dapat memotivasi, mengaktifkan, serta mengembangkan potensi karyawannya, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong, dan memberikan instruksi-instruksi serta pembagian kerja. Seorang manager profesional selalu bekerja keras sehingga ia dihormati anggotanya. Dia percaya bahwa dia harus bekerja lebih keras daripada anggotanya untuk memberikan contoh yang baik.
3. Penghubung (Liaison)
Manajer profesional harus dapat memelihara dan memperluas jaringannya atau mitra bisnis.
Manajer profesional harus dapat memelihara dan memperluas jaringannya atau mitra bisnis.
4. Pemantau (Monitor)
Manajer profesional sebagai pusat saraf informasi internal dan eksternal tentang organisasi.
Manajer profesional sebagai pusat saraf informasi internal dan eksternal tentang organisasi.
5. Penyebar (Dissiminator)
Manajer profesional bertugas meneruskan informasi yang diterima dari external kepada anggota atau karyawannya agar setiap orang memiliki suhu dan pengetahuan yang sama dalam bekerja.
Manajer profesional bertugas meneruskan informasi yang diterima dari external kepada anggota atau karyawannya agar setiap orang memiliki suhu dan pengetahuan yang sama dalam bekerja.
6. Juru Bicara (Spokesperson)
Manajer profesioal juga meneruskan informasi kepada external atau mitra mengenai rencana, tindakan, kebijakan dan hasil organisasi berkaitan dengan pengambilan keputusan demi pencapaian tujuan bisnis. Seorang manager profesional percaya bahwa karyawan atau anggotanya mampu memberi andil untuk kesuksesan perusahaannya. Ia akan mengajak anggotanya untuk memberikan masukan-masukan, ide-ide, dan saran-saran untuk pemecahan masalah yang dihadapi di tempat kerja. Dia juga berkeinginan untuk mendengar, memahami dan menindak lanjuti kritikan dan tuntutan-tuntutan dari anggotanya.
Manajer profesioal juga meneruskan informasi kepada external atau mitra mengenai rencana, tindakan, kebijakan dan hasil organisasi berkaitan dengan pengambilan keputusan demi pencapaian tujuan bisnis. Seorang manager profesional percaya bahwa karyawan atau anggotanya mampu memberi andil untuk kesuksesan perusahaannya. Ia akan mengajak anggotanya untuk memberikan masukan-masukan, ide-ide, dan saran-saran untuk pemecahan masalah yang dihadapi di tempat kerja. Dia juga berkeinginan untuk mendengar, memahami dan menindak lanjuti kritikan dan tuntutan-tuntutan dari anggotanya.
7. Wirausaha (Enterpreneur)
Manajer profesional pandai dalam mencari peluang dan kesempatan yang ia lihat atau hadapi serta memprakarsai “proyek-proyek perbaikan” untuk membuat perubahan.
Manajer profesional pandai dalam mencari peluang dan kesempatan yang ia lihat atau hadapi serta memprakarsai “proyek-proyek perbaikan” untuk membuat perubahan.
8. Pengendali Gangguan (Disturbance
Handler)
Manajer profesional akan menjadi benteng dalam menghadapi kendala-kendala yang tidak dapat diselesaikan oleh anggotanya. Namun sebelumnya Ia akan menghargai hasil pekerjaan karyawannya lalu mengoreksi dengan cara yang profesional.
Manajer profesional akan menjadi benteng dalam menghadapi kendala-kendala yang tidak dapat diselesaikan oleh anggotanya. Namun sebelumnya Ia akan menghargai hasil pekerjaan karyawannya lalu mengoreksi dengan cara yang profesional.
9. Pengalokasi Sumber Daya (Resource
Allocator)
Manajer profesional bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi. Ia dapat memahami potensi dari anggotanya.
Manajer profesional bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi. Ia dapat memahami potensi dari anggotanya.
10. Perunding (Negotiator)
Manajer profesional harus dapat mewakili organisasinya pada perundingan-perundingan bisnis yang penting dan menyangkut keberlangsungan organisasinya.
Manajer profesional harus dapat mewakili organisasinya pada perundingan-perundingan bisnis yang penting dan menyangkut keberlangsungan organisasinya.
1.5 Keterampilan manajemen
yang dibutuhkan
Untuk dapat meraih
apa yang menjadi tujuan perusahaan/organisasi, seorang manajer harus mampu
merencanakan, mengatur, dan mengendalikan sumber daya yang ada, termasuk sumber
daya manusia. Sehingga penting bagi seorang manajer untuk memiliki skill dan
kualitas yang mumpuni agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Beberapa
skil yang harus dimiliki oleh seorang manajer adalah :
1. Ketrampilan konseptual:
Hal ini
terkait dengan kemampuan dalam membuat konsep, ide dan menyampaikan gagasan
untuk kemajuan perusahaan. Ide-ide tersebut dituangkan dalam rencana kegiatan
atau sering disebut rencana kerja. Selain itu manajer hendaklah juga memiliki
visi ke depan, misi yang jelas, program kerja yang aktual, serta menjaga
competitive advantage dalam organisasi.
2. Ketrampilan komunikasi:
Seorang manajer harus mampu berinteraksi dengan baik dengan banyak orang. Saat berkomunikasi dengan bawahan, maka dia harus dapat berkomunikasi secara persuasif dan bersahabat. Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja harus saling menghormati dan saat berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan konsumen, dia harus dapat melayaninya dengan baik. Menjaga komunikasi yang baik dengan semua orang akan mendorong orang-orang disekitarnya menjadi tim terbaiknya.
Seorang manajer harus mampu berinteraksi dengan baik dengan banyak orang. Saat berkomunikasi dengan bawahan, maka dia harus dapat berkomunikasi secara persuasif dan bersahabat. Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja harus saling menghormati dan saat berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan konsumen, dia harus dapat melayaninya dengan baik. Menjaga komunikasi yang baik dengan semua orang akan mendorong orang-orang disekitarnya menjadi tim terbaiknya.
3. Ketrampilan teknis:
Memiliki kemampuan dalam bidang informasi teknologi atau bidang lainnya merupakan keunggulan atau nilai lebih bagi seorang manajer. Memiliki ketrampilan teknis merupakan bekal yang harus dimiliki oleh seorang manajer, sehingga dia tidak hanya memahami konsep, namun juga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi.
Memiliki kemampuan dalam bidang informasi teknologi atau bidang lainnya merupakan keunggulan atau nilai lebih bagi seorang manajer. Memiliki ketrampilan teknis merupakan bekal yang harus dimiliki oleh seorang manajer, sehingga dia tidak hanya memahami konsep, namun juga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi.
4. Ketrampilan manajemen waktu:
Seorang manajer harus mampu mengalokasikan waktu untuk mendapatkan hasil yang optiomal. Kemampuan ini akan diuji pada saat menyusun rencana sebuah project, dimana tidak hanya masalah manajemen waktu saja yang harus diperhatikan, tapi juga membuat skala prioritas.
Seorang manajer harus mampu mengalokasikan waktu untuk mendapatkan hasil yang optiomal. Kemampuan ini akan diuji pada saat menyusun rencana sebuah project, dimana tidak hanya masalah manajemen waktu saja yang harus diperhatikan, tapi juga membuat skala prioritas.
5. Ketrampilan membuat keputusan:
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan dapat meninjau secara komprehensif, termasuk memberikan solusi dalam memecahkan masalah adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap manajer. Mengambil keputusan hendaklah tidak dilakukan dengan terburu-buru, namun seringkali manajer harus mengambil keputusan dengan cepat di saat yang mendesak.
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan dapat meninjau secara komprehensif, termasuk memberikan solusi dalam memecahkan masalah adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap manajer. Mengambil keputusan hendaklah tidak dilakukan dengan terburu-buru, namun seringkali manajer harus mengambil keputusan dengan cepat di saat yang mendesak.
6. Ketrampilan kepemimpinan:
Manajer harus benar-benar menjadi seorang pemimpin dan tidak mengindahkan hal-hal yang tidak perlu. Menjalankan program kerja dan evaluasi membutuhkan komitmen dan ketegasan. Manajer yang tangguh akan mendorong terciptanya trust di lingkungan kerjanya dan menciptakan teamwork yang solid.
Manajer harus benar-benar menjadi seorang pemimpin dan tidak mengindahkan hal-hal yang tidak perlu. Menjalankan program kerja dan evaluasi membutuhkan komitmen dan ketegasan. Manajer yang tangguh akan mendorong terciptanya trust di lingkungan kerjanya dan menciptakan teamwork yang solid.
2. ORGANISASI
2.1
Definisi organisasi
Organisasi pada dasarnya digunakan
sebagai wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, dan lingkungan),
sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
2.2 Pentingnya mengenal organisasi
Semakin ketat persaingan didalam dunia
Global ini sangat penting bagi kita untuk mengenal apa itu organisasi, pada dasarnya organisasi
itu ditandai dengan adanya sharing atau yang biasa dibiasa disebuttukar pikiran demi tercapainya suatu tujuan.
Dengan sharing kita dapat mengenal dan memahami tiap individu didalam kelompok
sehingga kita dapat membagi
tanggung jawab anggota didalam sebuah organisasi.
2.3 Bentuk-bentuk
organisasi
1)
Organisasi
Garis (diciptakan oleh
Henry Fayol)
Organisasi ini hanya mengenal
satu komando. satu wewenang yang turun langsung dari pemimpin ke bawahan, mulai
dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
KEBAIKAN
|
KEBURUKAN
|
Kesatuan komando baik, karena pimpinan berada
diatas satu tangan
|
Jika
sang pemimpin tidak mampu, maka akan mudah jatuh
|
Proses pengambilan
keputusan berjalan dengan cepat
|
Ada
kecenderungan bertindak otokratis
|
Solidaritas karyawan tinggi karena saling
kenal
|
Kesempatan
berkembang terbatas
|
2) Organisasi
Fungsional (diciptakan
oleh F. W. Taylor)
Pimpinan-pimpinan ada yang tidak
mempunyai bawahan yang jelas, karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberi
komando sepanjang ada hubungannya dengan atasan tersebut
KEBAIKAN
|
KEBURUKAN
|
Pembagian tugas jelas
|
Spesialisasi
memnyebabkan susah “tour of duty”
|
Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan
digunakan dengan maksimal
|
Karyawan
mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi
|
Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai
dengan fungsi-fungsinya
|
3) Organisasi Garis dan Staf (diciptakan oleh Harrington Emerson)
Merupakan bentuk organisasi yang
mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis serta mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi staf
KEBAIKAN
|
KEBURUKAN
|
Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar
apapun dan sekompleks apapun
|
Solidaritas
sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
|
Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh
karena adanya tenaga ahli
|
Koordinasi
kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi
|
Dapat mewujudkan “the right man in the right
place”
|
2.4 Prinsip-prinsip
organisasi
1)
Perumusan
Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam
pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang
akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
2)
Pembagian
kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan
pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak
terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu
tujuan.
3)
Delegasi
kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat
pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit
kerja.
4)
Rentang
kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu
kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang
kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan
kekuasaan tersebut.
5)
Tingkat
pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub
(unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut.
Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun
bawahan akan tercipta.
6)
Kesatuan
perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas
maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan
tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
7)
Koordinasi.
Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi.
Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan
demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin cepat tercapai.
2.5 Sebab keberhasilan dan kegagalan
organisasi
Penyebab
keberhasilan suatu organisasi antara lain:
a. Faktor Manusia
Manusia dianugerahi cipta, rasa dan karsa yang membuat
manusia selalu berfikir dan produktif untuk menciptakan suatu karya yang dapat
berguna bagi orang lain atau konsumen didukung dengan sikap wirausahawan tidak
mudah putus asa, pantang menyerah, berani mengambil resiko dan komitmen yang
kuat maka organisasi yang dijalankan akan berhasil
b. Faktor Manajemen
Manajemen merupakan proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya
organisasi lainnya
c. Faktor Perencanaan
Perencanaan meliputi jeni produk, jumlah produk, jumlah
karyawan, modal yang dibutuhkan, dan cara serta daerah pemasaran produk
Penyebab kegagalan suatu
organisasi antara lain adalah sebagai berikut:
· Kurangnya kehandalan SDM dan tidak
kompeten dalam manajerial serta kurangnya
pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan
· Kurangnya pemahaman bidang usaha yang
diambil karena tidak dapat memvisualisasikan dengan jelas
usaha yang akan digeluti
·
Kurangnya kehandalan
pengelolaan administrasi dan keuangan (modal dan kendali kredit)
·
Gagal dalam perencanaan
·
Tempat usaha dan lokasi
yang kurang memadai
·
Kurangnya pemahaman dalam
pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku dan sarana
peralatan
·
Ketidakmampuan dalam
melakukan peralihan atau transisi perubahan teknologi
·
Hambatan birokrasi
·
Keuntungan yang tidak
mencukupi
·
Tidak adanya produk yang
baru
KESIMPULAN
Manajemen
adalah ilmu yang mempelajari seni dimana didalamnya dalah alur dalam proses
pengambilan keputusan.
Organisasi juga sangat berhubungan dengan manajemen dan tata kerja karena
organisasi secara keseluruhan memerlukan manajemen untuk mengatur sistem
tatakerja. Dengan demikian
untuk menyusun organisasi yang baik dan dapat mencapai tujuan di perlukan
manajemen yang baik juga.
Manajemen
merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena dia menjabat
sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output melalui proses manajemen, seprofesional apapun seorang manajer
maka ia tetaplah seorang manusia. Dorongan, keterbukaan, masukan, dan bantuan
dari anggotanya sangatlah berarti untuk menjadikannya lebih profesional. Posisi
sebagai manajer tidak akan ada artinya tanpa jiwa leadership yang baik. Jiwa
leadership-lah yang menuntun seorang menajer dapat menjadi manajer profesional.
REFERENSI:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar