Jumat, 14 Oktober 2016

Kewiraswastaan & Perusahaan Kecil



Pengantar Bisnis
(Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil)
Indah Sari / 23216496 / IT-022234
     Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Dengan tulisan ini diharapkan penulis dapat menganalisis bentuk peluang bisnis kewirausahaan, serta usaha kecil yang akan digunakan dalam kondisi tertentu. Adapun isi penulisan ini seputar Pengertian Kewiraswastaan, Wiraswasta, Wiraswastawan, Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan, Perkembangan Franchising di Indonesia, ciri-ciri perusahaan kecil, perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil. Metode yang digunakan adalah tinjauan teori dari berbagai sumber bacaan. 

1.    PENGERTIAN KEWIRASWASTAAN, WIRASWASTA, DAN WIRASWASTAWAN

1.1 Kewiraswastaan (Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil
Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta.
1.2  Wiraswasta adalah suatu profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh  dari suatu rangkaian kerja yang diberikan dalam praktik.
1.3  Wiraswastawan adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan darinya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
            1.3.1    Peranan wiraswastawan:
·    Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
·    Mencari keuntungan bisnis
·    Membawa perusahaan ke arah kemampuan
·    Memperkenalkan hasil produksi baru
·    Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
·    Membuka pasar
·    Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
·     Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru
            1.3.2        Unsur penting wiraswasta
Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling terkait. Unsur-unsur tersbut adalah :
·         Unsur pengetahuan
Mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
·         Unsur keterampilan
Pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
·         Unsur kewaspadaan
Merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.

2.      PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN
    Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
2.1  Mengembangkan perusahaan kecil
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal: profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan pembayaran ).
Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
2.2  Kegagalan perusahaan kecil
         ·     Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan dalam perusahaan kecil:
·         Kurangnya pengalaman manajemen,
·         Kurangnya modal,
·         Kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan,
·         Ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet,
·         Penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman,
·         Kurangnya perencanaan perusahaan,
·         Permasalahan kecakapan pribadi,
·         Kesalahan pemilihan bidang usaha, dan lain-lain.

3.      PERKEMBANGAN FRANCHISING DI INDONESIA
Perkembangan usaha Franchising (Waralaba) di Indonesia saat ini dan dimasa mendatang mempunyai prospek yang baik dan semakin pesat kemajuannyakarena dapat memberikan manfaat bagi Franchisor (pemilik usaha) dan Franchiseenya (pembeli) maupun bagi konsumen (mendapat jaminan produk yang bermutu), menyediakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja baru bagi angkatan kerja Indonesia. Disamping itu Franchising (Waralaba) dapat pula memperluas sarana dan akses pasar bagi produk-produk dan jasa Indonesia.
Bidang Usaha Franchise
            
            1.      Makanan & minuman
            2.      Retail (food & non food)
            3.      Salon rambut/ kecantikan
            4.      Jasa perbaikan
            5.      Jasa konsultasi
            6.      Fitness
            7.      Produk
            8.      Furniture, dll
Perkembangan franchise di Indonesia yang sangat pesat membuka peluang terjadinya pelanggaran hukum. Karena itu perlindungan hukum kepada pihak yang terikat kontrak franchise mutlak diperhatikan. Terlebih bisnis franchise saat ini tidak hanya terbatas pada bidang kuliner atau perdagangan saja, namun juga merambah ke bidang jasa seperti pendidikan, perhotelan, dan kesehatan. Maka sudah sewajarnya jika perkembangan bisnis ini juga diiringi dengan adanya perlindungan hukum yang mengaturnya. Perlindungan payung hukum terhadap pihak yang terikat kontrak franchise ini sangat penting agar tidak ada pihak
Mengelola usaha franchise memang menawarkan berbagai kemudahan. Namun pengusaha terbaik adalah mereka yang siap dengan berbagai kemungkinan, apakah menjalankan bisnis melalui franchise atau tidak. Meniti usaha kecil sebagai franchisee menuntut pelaku usaha untuk mempersiapkan usahanya agar dapat mewakili image perusahaan induk dan menghadirkan produk atau jasa yang sama dengan perusahaan induk. Selain itu pengusaha juga harus jeli dalam memilih perusahaan induk yang memiliki nilai jual yang tinggi dan dikenal luas.
4.      CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
·         Manajemen berdiri sendiri.
Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan. 
(dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya)
·         Investasi modal terbatas.
Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil. 
·         Daerah operasinya lokal.
Dalam hal ini pimpinan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan. 
·         Ukuran secara keseluruhan relative kecil
Maksudnya penyelenggara dibidang operasinya tidak dominan

Untuk memperjelas gambaran tentang perusahaan kecil, bias dibandingkan dengan ciri-ciri perusahaan besar berikut ini:
Perusahaan Kecil
Perusahaan Besar
      1.      Dikelola oleh pemiliknya
      2.      Struktur organisasinya sederhana      
      3.      Hubungan pemilik dan karyawan     
            dekat
      4.      Presentase kegagalan perusahaan 
            tinggi
     5.      Kurangnya tenaga manajer yang 
            handal
     6.      Sulit memperoleh modal jangka 
           Panjang
       1.      Dikelola bukan oleh pemiliknya
       2.      Struktur organisasinya kompleks
       3.      Pemilik hanya mengenal sedikit 
              karyawan
       4.      Presentase kegagalan perusahaan 
              rendah
       5.      Banyak manajemen handal

       6.      Modal jangka panjang mudah 
             diperoleh

4.1  Contoh Usaha Kecil :
·         Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja
·         Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya
·     Pengrajin industri makanan dan minuman, industri meubelair, kayu dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan;
·         Peternakan ayam, itik dan perikanan
·         Koperasi berskala kecil.   
4.2  Keuntungan perusahaan kecil
·     Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar.
    Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
·         Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baik
     Karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
4.3  Kelemahan perusahaan kecil
   Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.
5.      PERBEDAAN  KEWIRAUSAHAAN DAN BISNIS KECIL  
      Beberapa profesi (guru, dosen, pengusaha, dll) berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis kecil itu berbeda , padahal sama sekali tidak ada perbedaan nya, kenapa? Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil : 
1.     Mereka sama-sama berbisnis
2.     Pengukuran potensi bisnis sama
3.     Kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4.   Unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan dimulai
5.   Jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
6. Ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng        atau tidak     


KESIMPULAN
     Kewiraswastaan merupakan kemampuan seseorang (wiraswastawan) dalam pengambilan resiko dengan memanfaatkan peluang-peluang dan mempertimbangkan dengan beberapa faktor (Uang, waktu, dll) untuk menciptakan usaha baru yang inovatif sehingga tujuan dalam perusahaan tersebut dapat tercapai. Namun tidak semua peluang harus dimanfaatkan, pintar-pintalah dalam meimilih peluang, jangan sampai waktu yang dimiliki oleh seorang wiraswastawan terbuang begitu saja, manfaatkanlah peluang yang sesuai dengan kebutuhan dimana peluang tersebut bisa menunjang kelancaran perusahaan.
 

REFERENSI
M. Fuad, dkk. 2000. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar