Jumat, 28 Oktober 2016

Pemasaran

Pengantar Bisnis
(Pemasaran)
Indah Sari / 23216496 / IT-022234

Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Dengan tulisan ini diharapkan penulis dapat memahami peran pemasaran dan manajemen pemasaran dalam memasuki jenis-jenis pasar yang dipilih dalam kondisi tertentu. Adapun isi penulisan ini seputar Pemasaran dimana dalam Pemasaran terdapat beberapa sub yaitu:
1.    Pengertian pasar dan pemasaran
2.    Jenis-jenis pasar
3.    Konsep-konsep dari pemasaran
4.    Manajemen pemasaran
a. Keadaan permintaan dan tugas pasar
b. Falsafah manajemen pemasaran
5.    Bauran Pemasaran (4P)
a. Produk
b. Price
c. Place
d. Promotion
6.    Tujuan sistem pemasaran
7.    Pendekatan dalam mempelajari pemasaran
Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan penulis menggunakan  Metode tinjauan teori dari berbagai sumber bacaan baik itu buku, majalah internet, dll.

1. PENGERTIAN PASAR DAN PEMASARAN 
1.1  Pasar
Pasar adalah kelompok individual (perorangan maupun organisasi) yang mempunyai permintaan terhadap barang tertentu, berdaya beli dan berminat merealisasikan pembeliannya.

1.2  Pemasaran 
   Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. 

2. JENIS-JENIS PASAR
2.1 Pasar Konsumen
Sekolompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi, bukan dijual atau diproses lebih lanjut.

2.2 Pasar Industri
Individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang untuk dipakai lagi, baik lansung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain kemudian dijual.

2.3 Pasar Penjual
Individu dan organisasi yang membeli barang untuk dijual lagi atau disewakan untuk mendapatkan laba.

2.4  Pasar Pemerintah
Pasar dimana terdapat lembaga pemerintah, seperti : departemen, direktorat, kantor dinas dan instansi lain.

3. KONSEP-KONSEP DARI PEMASARAN
  3.1 Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.

3.2 Konsep produksi
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik

3.3 Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

3.4 Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

3.5 Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

3.6 Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

4. MANAJEMEN PEMASARAN
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.

a.    Keadaan permintaan dan tugas pasar
1)    Permintaan Negatif (negatif demand)
Adalah keadaan sebagian terbesar dari segmen pasar potensial yang penting tidak menyukai produk atau jasa yang ditawarkan, bahkan mereka bersedia membayar untuk menghindarinya. Tugas Pemasarannya adalah positif permintaan dan nama resminya adalah conversional marketing.
             
2)    Tidak ada permintaan (no demand)
Berarti orang tidak berminat sama sekali terhadap penawaran suatu produk atau jasa. Penawaran yang ada dalam keadaan tidak ada permintaan dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :
- Barangnya sudah dikenal tetapi dianggap tidak mempunyai nilai, misal barang-barang bekas.
- Barangnya sudah dikenal dan dianggap bernilai, tetapi tidak mempunyai nilai untuk pasar tertentu, missal penawaran perahu di daerah pegunungan.
- Barangnya baru ditemukan dan menghadapi keadaan tidak ada permintaan Karena pasarnya tidak mengetahui tentang adanya barang-barang tersebut, misalnya barang-barang perhiasan.
 
Tugas manajer pemasaran pada keadaan permintaan ini adalah menciptakan permintaanatau “stimulation marketing” adalah sebagai berikut :
- Mencoba menghubungkan produk atau jasa dengan kebutuhan yang ada di
   pasar. Misal, barang bekas dapat dibuat barang seni.
- Mencoba mengubah lingkungan sedemikian rupa agar barang-barang yang
   ditawarkan menjadi bernilai, misal membuat danau rekreasi untuk    
   menciptakan permintaan terhadap perahu.
- Menyebar informasi tentang suatu barang yang baru ditemukan kepasar agar
  diketahui bahwa barang tersebut ada dan orang tertarik untuk membeli.

3)    Permintaan terpendam (latent demand)
Adalah jika sebagian besar orang – orang mempunyai kebutuhan yang kuat akan sesuatu yang tidak ada dalam bentuk barang atau jasa yang nyata. Dalam keadaan permintaan seperti ini maka manajer pemasaran mempunyai tugas untuk mengembangkan permintaan atau disebut “development marketing”.

4)    Permintaan menurun (falling demand)
Adalah suatu keadaan di mana permintaan untuk suatu produk atau jasa semakin berkurang dari tingkat sebelumnya, dan diperkirakan akan menurun terus dan jika tidak memperbaiki pasar yang dituju atau usaha-usaha pemasaran. Tugas pemasarannya adalah “remarketing”.


5)    Permintaan tidak teratur (irregular demand)
Perusahaan dapat mengalami masa-masa penuh dan masa-masa sepi atau permintaan tidak teratur, yaitu suatu keadaan dimana pola pemintaan pada saat-saat tertentu dipengaruhi oleh fluktuasi musim atau hal-hal lain. Tugas manajemen marketing adalah menyelaraskan permintaan atau “syncromarketing”, yaitu dengan menyesuaikan permintaan dan penawaran dengan mengubah pola permintaan misal dengan memberikan harga yang murah pada masa-masa sepi atau mengenakan harga yang tinggi pada masa-masa ramai.

6)    Permintaan penuh (full demand)
Adalah suatu keadaan di mana tingkat dan saat permintaan yang sekarang sama dengan tingkat dan saat permintaan yang diharapkan. Permintaan pasar dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yang bersifat menekan, seperti perubahan kebutuhan dan selera di pasar, persaingan yang aktif. Biasanya para pesaing akan muncul bilamana suatu produk mengalami permintaan penuh. Tugas manajer permasaran adalah “maintenance marketing”, yaitu dengan mempertahankan harga jual, mengendalikan biaya, tetap mengadakan promosi.

7)    Permintaan yang berlebihan (overfull demand)
Adalah suatu keadaan dimana permintaan lebih besar dari pada penawarannnya. Perusahaan merasa tidak mampu untuk memenuhi permintaan yang lebih besar. Dalam hal ini tugas manajer pemasaran adalah mengurangi permintaan atau disebut “demarketing”, yaitu dengan menaikkan harga, mengurangi kegiatan promosi.


8)    Permintaan tidak sehat (unwholesome demand)
Adalah permintaan beberapa jenis produk yang dapat dinilai tidak baik dari segi kesejahteraan konsumen, kemakmuran masyarakat atau penyedia, seperti permintaan rokok, obat-obatan terlarang atau ganja, dll. Dalam hal ini manajer pemasaran mempunyai tugas untuk merusak atau meniadakan permintaan atau disebut “countermarketing”.

b.    Falsafah manajemen pemasaran
Terdapat 5 falsafah/pedoman yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas pemasaran, yaitu:

1)    Production Concept
Konsumen lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah harganya

2)    Product Concept
Konsumen menyukai produk produk yang menawarkan kualitas, dan kinerja terbaik, serta fitur fitur yang inovatif

3)    Selling Concept
Konsumen dan pebisnis hanya akan membeli produk yang melakukan usaha usaha pemasaran yang aktif. Konsumen tidak akan membeli jika tidak ada usaha pemasaran yang gencar

4)    Marketing Concept
Kunci pencapaian sasaran organisasi adalah seberapa efektif suatu perusahaan dalam menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih superior kepada target pasarnya disbanding dengan pesaingnya

5)    Holistic Marketing Concept
Merupakan konsep menyeluruh atas relationship marketing, integrated marketinginternal marketing, social responsibility marketing

a. Relationship Marketing:
Sasaran kunci pemasaran adalah mengembangkan relationship secara mendalam dan abadi dengan semua orang atau organisasi yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung keberhasilan aktivitas pemasaran perusahaan.
Relationship marketing memiliki tujuan membangun secara bersama-sama relationship jangka panjang yang memuaskan dengan pihak pihak kunci, seperti: customer, supplier, distributors, dan partner pemasaran lainnya, sehingga mampu menghasilkan dan mempertahankan bisnisnya.

b. Integrated Marketing
Pemasaran terintegrasi yang memadukan:
1) Product
2) Price
3) Place
4)  Promotion :
- Advertising
- Sales promotion
- Events and experiences
- Public relations
- Direct marketing
- Personal selling

c.    Internal Marketing
Pemasaran internal merupakan tugas memilih, melatih, dan memotivasi pekerja/employee yang ingin melayani pelanggan secara baik.

d. Social Responsibility Marketing
Pemahaman akan wawasan yang luas serta etika, lingkungan, hokum, dan social dalam konteks aktifitas dan program pemasaran.

5. Bauran Pemasaran (Marketing mix)
a. Product (Produk)
Kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran, yang harus memerhatikan customer needs and wants (keinginan dan kebutuhan konsumen)
b. Price (Harga)
Jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk, dengan memerhatikan cost to the customer (biaya yang ditanggun konsumen)
c. Place (Distribusi)
Aktivitas perusahaan untuk mebuat produktersedia bagi konsumen sasaran dengan memperhitungkan convenience (kemudahan akses) konsumen.
d. Promotion (Promosi)
aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen sasaran untuk membelinya, dengan melakukan communication pada konsumen

6.    TUJUAN SISTEM PEMASARAN
Ada empat alternatif dari sistem pemasarn yaitu:

Memaksimumkan Konsumsi
Pekerjaan pemasarn adalah memudahkan dan merangsang konsumsi maksimu, akhirnya menciptkan produksi, kesempatan kerja, dan kemakmuran maksimum

Memaksimumkan kepuasan konsumen
Mengukur kepuasaan konsumen tidak muah, karena belum adanya tolak ukur kepuasan dari produk pada individu,, kepuasaan dari produk atau jasa yang baik diimbangi olehkejelekan dari pencemaran lingkungan, kepuasaan yang diterima seseorang tergantung dari sedikitnya orang lain memiliki barang tersebut.

Memaksimumkan mutu hidup
Termasuk didalamnya kualitas, kuantitas, ketersediaan, dan harga pokok barang, mutu, lingkungan fisik, dan mutu lingkungan kultur

7.    PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI PEMASARAN
Pendekatan serba fungsi
Dari apa saja kegiatan pokok pemasaran yaitu, pembelian, pengangkutan, penjualan, penyimpanan, pembelanjaan, penanggungan resiko, standarnisasi, pengumpulan informasi pasar

Pendekatan serba lembaga
Dilihat dari lembaga atorganisasi yang terlibat dalam pemasaran, misal: Produsen, supplier, perantara dagang

Pendekatan serba barang (organisasi industri)
Studi tentang bagaimana barang berpindah dari produsen kekonsumen akhir atau konsumen industri

Pendekatan serba manajemen
Dilihat dari pendapat manajer atau keputusan yang diambil

Pendekatan serba sistem
Menyangkut elemen-elemen yang luas dalam sistem pemasaran termasuk pendekatan serba fungsi, manajemen, produk dan lembaga.



KESIMPULAN

Manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.

Suatu Perusahaan atau organisasi perlu menguasai enam konsep pemasaran yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi baik itu konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat penting guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.

REFERENSI:

M. Fuad, dkk. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Eeng  Ahman. 2007. Membina Kompetensi Ekonomi. Bandung: Grafindo Media Pratama

Bambang Widjajanta, dkk. 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi. Bandung: CV. Citra Praya

 


Jumat, 21 Oktober 2016

Manajemen dan Organisasi


Pengantar Bisnis
(Manajemen dan Organisasi)
Indah Sari / 23216496 / IT-022234
Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Dengan tulisan ini diharapkan penulis dapat memahami  peran, fungsi dan proses  manajemen yang akan diterapkan dalam Organisasi secara umum. Adapun isi penulisan ini seputar Manajemen dan Organisasi dimana dalam manajemen terdapat beberapa sub yaitu:
1.    Pengertian dan peranan manajemen
2.    Latar belakang sejarah manajemen
3.    Fungsi dan proses manajemen
4.    Ciri-ciri manajer professional
5.    Ketrampilan manajemen yang dibutuhkan.
Dan dalam orgasasi terdapat beberapa sub juga yaitu:
1.    Definisi organisasi
2.    Pentingnya mengenal organisasi 
3.    Bentuk-bentuk organisasi
4.    Prinsip-prinsip organisasi
5.    Ketrampilan manajemen yang dibutuhkan
6.    Sebab keberhasilan dankegagalan organisasi
Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan penulis menggunakan  Metode tinjauan teori dari berbagai sumber bacaan baik itu buku, majalah internet, dll.

1. MANAJEMEN
1.1 Pengertian dan peranan manajemen
Secara universal manajemen adalah penggunaan sumber daya untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit.
 Menurut Henry Fayol, ada lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Sedangkan fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Dalam memimpin dan mengelola kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta untuk kelangsungan hidup perusahaan, manajemen dapat berperan sebagai:
    a.    Penanggung jawab dan pengendali
    b.    Pelaksana efektivitas POAC operasional perusahaan sehari-hari
    c.    Melakukan SWOT analisis
    d.    Pengelola SDM dan sumber daya perusahaan
    e.    Menjalin akses dengan Stakeholders
    f.     Pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
    g.    Pengembangan perusahaan
    h.    Menyusun strategi kelangsungan hidup

1.2  Latar belakang sejarah manajemen
Usaha-usaha terorganisasi yang diarahkan oleh orang-orang yang bertanggung jawab atas perencanaan ,pengorganisasian,kepemimpinan dan pengendalian telah ada ribuan tahun. 
Piramida di mesir serta tembok cina merupakan bukti nyata bahwa proyek-proyek yang ukurannya luar biasa besar ,yang menggunakan puluhan ribu manusia ,telah dilaksanakan jauh sebelum zaman modern.Piramida merupakan contoh yang sangat menarik.Pembangunan sebuah piramida melibatkan lebih dari 100 ribu orang selama 20 tahun.piramida terbesar berisi lebih dari 2 juta blok,masing-masing beratnya beberapa ton.
Contoh- contoh dari masa lalu itu memperlihatkan bahwa organisasi telah ada selama ribuan tahun dan bahwa manajemen dipraktekkan selama periode yang sama.Namun,2 peristiwa sebelum abad ke-20 memainkan peran yang sangat penting dalam memajukan kajian manajemen.
1.3 Fungsi dan proses manajemen
Proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang terus menerus dimana manajer terlibat sewaktu mereka merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi dan mengawasi.
Fungsi manajemen merupakan perincian dari kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam mengelola perusahaan. Fungsi manajemen menurut GR Jerry yang terdiri dari:
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling
Add 1. Planning (Perencanaan)
kegiatan yang berhubungan untuk mencapai tujuan. Suatu rencana yang baik harus berpedoman pada 5 W dan 1 H yaitu:
a.    What: tindakan apa yang hars dikerjakan
b.    Who: siapa yang akan mengerjakan tindakan itu
c.    Where: dimana tindakan itu dilaksanakan
d.    When: kapan tindakan itu dilaksanakan
e.    Why: apakah sebabnya tindakan itu dilaksanakan
f.     How: bagaimana caranya melakukan tindakan itu
Add 2. Organizing (Pengorganisasian)
Kegiatan yang berhubungan dengan mengatur
berbagai macam kegiatan, baik itu mengatur program yang akan dibuat maupun mengatur karyawan/pegawai yang ikut serta dalam kegiatan tersebut, agar berjalan dengan baik dan efisien.
Add 3. Actuating (Penggerakan)
Kegiatan yang berhubungan dengan memotivas
i atau memberi semangat kepada karyawan atau pegawai.
Add 4.Controlling (Pengawasan)
Bertujuan untuk melihat apakah kegiatan organisasi telah berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.
Fungsi pengawasan mempunyai tiga kegiatan yang harus dilakukan :
1)  Menetapkan standart yang dipakai
2)  Menbandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standart
3)  Melakukan koreksi

1.4    Ciri-ciri manajer profesional
Seorang manajer profesional adalah seorang yang hidup dari profesinya sebagai manajer, bukan manajer amatiran atau bekerja sambilan. Seorang manajer profesional tentunya diharapkan betul-betul melaksanakan tugasnya layaknya seorang profesional dalam bidang lainnya dan mempunyai kemampuan dan pengetahuan yang tinggi untuk mencapai keberhasilannya.
10 Ciri-Ciri Manajer Profesional
1.  Pemimpin Lambang (Figurehead)
Manajer profesional bertanggung jawab dan menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal.
2.    Pemimpin (Leader)
Manajer profesional harus dapat memotivasi, mengaktifkan, serta mengembangkan potensi karyawannya, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong, dan memberikan instruksi-instruksi serta pembagian kerja. Seorang manager profesional selalu bekerja keras sehingga ia dihormati anggotanya. Dia percaya bahwa dia harus bekerja lebih keras daripada anggotanya untuk memberikan contoh yang baik.
3.    Penghubung (Liaison)
Manajer profesional harus dapat memelihara dan memperluas jaringannya atau mitra bisnis.
4.    Pemantau (Monitor)
Manajer profesional sebagai pusat saraf informasi internal dan eksternal tentang organisasi.
5.    Penyebar (Dissiminator)
Manajer profesional bertugas meneruskan informasi yang diterima dari external kepada anggota atau karyawannya agar setiap orang memiliki suhu dan pengetahuan yang sama dalam bekerja.
6.    Juru Bicara (Spokesperson)
Manajer profesioal juga meneruskan informasi kepada external atau mitra mengenai rencana, tindakan, kebijakan dan hasil organisasi berkaitan dengan pengambilan keputusan demi pencapaian tujuan bisnis. Seorang manager profesional percaya bahwa karyawan atau anggotanya mampu memberi andil untuk kesuksesan perusahaannya. Ia akan mengajak anggotanya untuk memberikan masukan-masukan, ide-ide, dan saran-saran untuk pemecahan masalah yang dihadapi di tempat kerja. Dia juga berkeinginan untuk mendengar, memahami dan menindak lanjuti kritikan dan tuntutan-tuntutan dari anggotanya.
7.    Wirausaha (Enterpreneur)
Manajer profesional pandai dalam mencari peluang dan kesempatan yang ia lihat atau hadapi serta memprakarsai “proyek-proyek perbaikan” untuk membuat perubahan.
8.    Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Manajer profesional akan menjadi benteng dalam menghadapi kendala-kendala yang tidak dapat diselesaikan oleh anggotanya.  Namun sebelumnya Ia akan menghargai hasil pekerjaan karyawannya lalu mengoreksi dengan cara yang profesional.
9.    Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Manajer profesional bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi. Ia dapat memahami potensi dari anggotanya.
10. Perunding (Negotiator)
Manajer profesional harus dapat mewakili organisasinya pada perundingan-perundingan bisnis yang penting dan menyangkut keberlangsungan organisasinya.
1.5  Keterampilan manajemen yang dibutuhkan
Untuk dapat meraih apa yang menjadi tujuan perusahaan/organisasi, seorang manajer harus mampu merencanakan, mengatur, dan mengendalikan sumber daya yang ada, termasuk sumber daya manusia. Sehingga penting bagi seorang manajer untuk memiliki skill dan kualitas yang mumpuni agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Beberapa skil yang harus dimiliki oleh seorang manajer adalah :
1.  Ketrampilan konseptual:
Hal ini terkait dengan kemampuan dalam membuat konsep, ide dan menyampaikan gagasan untuk kemajuan perusahaan. Ide-ide tersebut dituangkan dalam rencana kegiatan atau sering disebut rencana kerja. Selain itu manajer hendaklah juga memiliki visi ke depan, misi yang jelas, program kerja yang aktual, serta menjaga competitive advantage dalam organisasi.
2.  Ketrampilan komunikasi:
Seorang manajer harus mampu berinteraksi dengan baik dengan banyak orang. Saat berkomunikasi dengan bawahan, maka dia harus dapat berkomunikasi secara persuasif dan bersahabat. Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja harus saling menghormati dan saat berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan konsumen, dia harus dapat melayaninya dengan baik. Menjaga komunikasi yang baik dengan semua orang akan mendorong orang-orang disekitarnya menjadi tim terbaiknya.
3.  Ketrampilan teknis:
Memiliki kemampuan dalam bidang informasi teknologi atau bidang lainnya merupakan keunggulan atau nilai lebih bagi seorang manajer. Memiliki ketrampilan teknis merupakan bekal yang harus dimiliki oleh seorang manajer, sehingga dia tidak hanya memahami konsep, namun juga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi.
4.  Ketrampilan manajemen waktu:
Seorang manajer harus mampu mengalokasikan waktu untuk mendapatkan hasil yang optiomal. Kemampuan ini akan diuji pada saat menyusun rencana sebuah project, dimana tidak hanya masalah manajemen waktu saja yang harus diperhatikan, tapi juga membuat skala prioritas.
5.  Ketrampilan membuat keputusan:
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan dapat meninjau secara komprehensif, termasuk memberikan solusi dalam memecahkan masalah adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap manajer. Mengambil keputusan hendaklah tidak dilakukan dengan terburu-buru, namun seringkali manajer harus mengambil keputusan dengan cepat di saat yang mendesak.
6.  Ketrampilan kepemimpinan:
Manajer harus benar-benar menjadi seorang pemimpin dan tidak mengindahkan hal-hal yang tidak perlu. Menjalankan program kerja dan evaluasi membutuhkan komitmen dan ketegasan. Manajer yang tangguh akan mendorong terciptanya trust di lingkungan kerjanya dan menciptakan teamwork yang solid.

2. ORGANISASI
2.1 Definisi organisasi
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, dan lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
2.2 Pentingnya mengenal organisasi
Semakin ketat persaingan didalam dunia Global ini sangat penting bagi kita untuk mengenal apa itu organisasi, pada dasarnya organisasi itu ditandai dengan adanya sharing atau yang biasa dibiasa disebuttukar pikiran demi tercapainya suatu tujuan. Dengan sharing kita dapat mengenal dan memahami tiap individu didalam kelompok sehingga kita dapat membagi tanggung jawab anggota didalam sebuah organisasi.

2.3 Bentuk-bentuk organisasi
1)    Organisasi Garis (diciptakan oleh Henry Fayol)
 Organisasi ini hanya mengenal satu komando. satu wewenang yang turun langsung dari pemimpin ke bawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
KEBAIKAN
KEBURUKAN
Kesatuan komando baik, karena pimpinan berada diatas satu tangan
 Jika sang pemimpin tidak mampu, maka akan mudah jatuh
Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat
 Ada kecenderungan bertindak otokratis
 Solidaritas karyawan tinggi karena saling kenal
 Kesempatan berkembang terbatas
2)    Organisasi Fungsional (diciptakan oleh F. W. Taylor)
Pimpinan-pimpinan ada yang tidak mempunyai bawahan yang jelas, karena setiap pimpinan mempunyai wewenang memberi komando sepanjang ada hubungannya dengan atasan tersebut
KEBAIKAN
KEBURUKAN
Pembagian tugas jelas
Spesialisasi memnyebabkan susah “tour of duty”
Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan dengan maksimal
Karyawan mementingkan bidangnya sehingga sukar melaksanakan koordinasi
Digunakan tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-fungsinya












3)    Organisasi Garis dan Staf (diciptakan oleh Harrington Emerson)
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf
KEBAIKAN
KEBURUKAN
Dapat digunakan oleh tenaga organisasi sebesar apapun dan sekompleks apapun
Solidaritas sukar diwujudkan karena tidak saling kenal
Keputusan yang matang dan sehat dapat diperoleh karena adanya tenaga ahli
Koordinasi kadang sukar diterapkan karena terlalu luasnya organisasi
Dapat mewujudkan “the right man in the right place”


2.4 Prinsip-prinsip organisasi
1)    Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
2)    Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
3)    Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
4)    Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
5)    Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
6)    Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
7)    Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan semakin  cepat tercapai.

2.5 Sebab keberhasilan dan kegagalan organisasi
Penyebab keberhasilan suatu organisasi antara lain:
 a. Faktor Manusia
Manusia dianugerahi cipta, rasa dan karsa yang membuat manusia selalu berfikir dan produktif untuk menciptakan suatu karya yang dapat berguna bagi orang lain atau konsumen didukung dengan sikap wirausahawan tidak mudah putus asa, pantang menyerah, berani mengambil resiko dan komitmen yang kuat maka organisasi yang dijalankan akan berhasil
  b. Faktor Manajemen
Manajemen merupakan proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya
     c. Faktor Perencanaan
Perencanaan meliputi jeni produk, jumlah produk, jumlah karyawan, modal yang dibutuhkan, dan cara serta daerah pemasaran produk
Penyebab kegagalan suatu organisasi antara lain adalah sebagai berikut:
·  Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta kurangnya pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan
·  Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena tidak dapat memvisualisasikan       dengan jelas usaha yang akan digeluti
·   Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan (modal dan kendali kredit)
·         Gagal dalam perencanaan
·         Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai
·   Kurangnya pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku dan    sarana peralatan
·         Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi perubahan teknologi
·         Hambatan birokrasi
·         Keuntungan yang tidak mencukupi
·         Tidak adanya produk yang baru

KESIMPULAN
Manajemen adalah ilmu yang mempelajari seni dimana didalamnya dalah alur dalam proses pengambilan keputusan. Organisasi juga sangat berhubungan dengan manajemen dan tata kerja karena organisasi secara keseluruhan memerlukan manajemen untuk mengatur sistem tatakerja. Dengan demikian untuk menyusun organisasi yang baik dan dapat mencapai tujuan di perlukan manajemen yang baik juga.
Manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan seorang pimpinan karena dia menjabat sebagai manajer untuk mengolah input menjadi output melalui proses manajemen, seprofesional apapun seorang manajer maka ia tetaplah seorang manusia. Dorongan, keterbukaan, masukan, dan bantuan dari anggotanya sangatlah berarti untuk menjadikannya lebih profesional. Posisi sebagai manajer tidak akan ada artinya tanpa jiwa leadership yang baik. Jiwa leadership-lah yang menuntun seorang menajer dapat menjadi manajer profesional.

REFERENSI: