(Ekonomi Koperasi #)
Indah Sari / 23216496 /
IT-022214
Tulisan ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi. Dengan tulisan ini diharapkan penulis mampu
mengidentifikasi dan mengenal peran koperasi dalam mekanisme pasar. Isi penulisan ini di dalamnya
terdapat beberapa sub yaitu:
A.
Peran Koperasi di:
1)
Pasar Persaingan
Sempurna
2)
Pasar Monopoli
3)
Pasar Monopolistik
4)
Pasar Oligopoli
B.
Kekuatan dan Kelemahan
Koperasi dalam Sistem pasar
Untuk mendapatkan data dan informasi yang
dibutuhkan penulis menggunakan Metode
tinjauan teori dari berbagai sumber bacaan baik itu buku, majalah internet,
dll.
A.
Peran Koperasi di:
1) Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar
dengan jumlah penjual dan pembeli banyak tapi skala produksi relative kecil.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
·
Setiap
perusahaan adalah pengambil harga
·
Perusahaan
mudah keluar dan masuk pasar
·
Perusahaan
menghasilkan barang yang sama
·
Banyak perusahaan
dalam pasar
·
Pembeli
memiliki informasi yang sempurna tentang kondisi pasar
Berdasarkan kondisi di atas, dapat diamati keseimbangan / ekuilibrium
dari suatu badan usaha koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah, dan jangka
panjang. Dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh
keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu,
perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga
(price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang
mempunyai struktur bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat mengikuti harga
pasar sebagai harga jual produknya. Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi
harga, walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.
Oleh karena itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para
pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal
“biaya”. Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat diminimumkan
berdasakan skala ekonomi, baik sebagai koperasi produsen maupun konsumen.
2)
Pasar Monopoli
Pasar
monopoli adalah bentuk pasar dimana hanya ada satu perusahaan yang menguasai
pasar. Contoh : PLN,PT.KAI
Ciri-ciri pasar monopoli :
·
Tidak
mempunyai barang pengganti
·
Tidak
terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industry
·
Dapat
menguasai penentuan harga
·
Usaha secara
iklan kurang di perlukan
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, sepertinya agak sulit bagi koperasi
untuk menjadi pelaku monopoli di masa yang akan datang, baik dalam cakupan
local, regional maupun nasional. Dilihat dari prospek bisnis di masa yang akan
datang, struktur pasar monopoli tidak akan banyak memberi harapan bagi
koperasi. Selain adanya tuntutan lingkungan untuk menghapus yang bersifat
monopoli, pasar yang dihadapi akan semakin terbuka untuk persaingan.
3)
Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik adalah suatu bentuk pasar dimana
terdapat banyak produsen yang menjual barang serupa tetapi ada perbedaan dalam
beberapa aspek (gabungan antara persaingan sempurna dan monopoli)
Ciri-ciri pasar monopolistic :
·
Terdapat
banyak perusahaan di pasar tapi tidak sebanyak persaingan sempurna
·
Barang
produksinya berbeda corak
·
Perusahaan
mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan mempengaruhi harga
·
Masuk dalam
industry relative mudah
·
Persaingan
memproduksi penjualan sangat aktif
Untuk menentukan bentuk pasar dari suatu produk perusahaan, sangat
tergantung kepada pembedaan (diferensiasi) produk yang dihasilkan perusahaan
tersebut dengan produk pengganti yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Semakin
kecil/sedikit perbedaannya, maka lebih cenderung ke pasar persaingan sempurna.
Sebaliknya, semakin jauh jarak perbedaannya maka semakin cenderung ke arah
bentuk pasar monopoli.
Oleh karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya
dalam struktur pasar monopolistic, maka secara teoritis, koperasi harus mampu
menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha
lain. Tentu strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak sangat
menentukan perbedaan tersebut.
4)
Pasar Oligopoli
Pasar
oligopoly adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang
dari sepuluh.
Dalam pasar
oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat
dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari
tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan
produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek
oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas,
sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan
praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur
pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital
intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri
kertas.
Ciri-ciri pasar Oligopoli:
·
Terdapat
banyak pembeli di pasar.
·
Hanya ada
beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.
·
Umumnya
adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi)
·
Produk yang
dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya
·
Adanya
hambatan bagi pesaing baru.
·
Adanya
saling ketergantungan antar perusahaan (produsen)
·
Perlu
melakukan promosi
Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim, beberapa perusahaan atau
pemerintah menetapkan aturan mengenai harga standar sehingga tidak ada
persaingan harga yang mencolok.
Peran koperasi di didalam pasar oligopoly adalah sebagai retailer
(pengecer), dikarenakan untuk terjun ke dalam pasar oligopoly ini diperlukan
capital intensive (modal yang tinggi). Koperasi dapat berperan sebagai pengecer
produk berbagai jenis dari beberapa produsen. Keuntungan diperoleh dari laba
penjualan.
B.
Kekuatan dan Kelemahan Koperasi dalam
Sistem pasar
Koperasi sebagai bagian dari sistem pasar secara keseluruhan, Koperasi akan
bersaing dengan perusahaan- perusahaan lain yang bukan Koperasi. Koperasi harus mampu menggunakan kekuatan-
kekuatan yang dimiliki, mampu mencari peluang yang dapat meningkatkan
pertumbuhan, memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada dan memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang ada dalam tubuh Koperasi.
Kekuatan-kekuatan Koperasi :
1.
Economies
of Scale (adanya pembelian barang yang banyak)
2. Bagaining position di pasar (kekuatan dalam penawaran
produk)
3. Kemampuan dalam menghadapi ketidakpastian (uncertainly),
adanya internal market dan eksternal market, risiko ditanggung bersama.
4.
Pemanfaatan
inter-linkage market dan transaction cost sebagai akibat self control dan self
management. Anggota harus mempunyai sifat altruisme.
Kelemahan-kelemahan
Koperasi berdasarkan prinsip-prinsip, yaitu :
1.
Prinsip
keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, ini akan melemahkan permodalan dalam
jangka panjang.
2.
Perinsip
kontrol secara demokratis.
3.
Prinsip
pembagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota.
4.
Prinsip
bunga yang terbatas atas modal.
Hal-hal
yang dapat dilakukan oleh Koperasi untuk memperkecil tingkat kelemahan yang ada
:
1.
Koperasi
dapat membatasi jumlah anggota asal pembatasan itu tidak artifisial (pembatasan
yang dibuat-buat)
2.
Koperasi
dapat memberikan preferensi tertentu terhadap jumlah modal yang dimasukkan oleh
para anggota.
3.
Bunga
modal yang terbatas adalah bunga yang wajar; artinya bunga yang sama di pasar.
4.
Pemasukan
modal pada Koperasi merupakan jasa, semakin besar modal yang dimasukkan semakin
besar jasanya.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar