Rabu, 02 Agustus 2017

TUGAS 4




PERKEMBANGAN EKONOMI DAERAH
PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013


Dosen: Antoni, SE., MM
Disusun Oleh:
Kelompok 4



Harits Abdillah H                      (23216223)
Indah Sari                                  (23216496)
Jan Piter Steven                         (23216669)
Lestari Setia R                           (24216029)
Loucianna Sianturi                     (24216096)


Kelas 1EB17




PROGAM STUDI PEREKONOMIAN INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017


PERKEMBANGAN EKONOMI DAERAH  PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013
Kinerja perekonomian Jawa Timur (Jatim) pada tahun 2013 mencapai 6,55% (yoy), melambat dibanding 2012 (7,22%), namun tetap lebih tinggi dari ekonomi nasional yang berada pada level 5,78%.  Sebagaimana diinformasikan pada tabel berikut, pertumbuhan ekonomi Jatim dalam kurun waktu 8 tahun terakhir cenderung lebih tinggi dibandingkan nasional, kecuali pada tahun 2007 yang sedikit berada di bawah nasional. Jika diukur lebih lanjut, kinerja perekonomian Jatim terus meningkat, sedangkan nasional mulai mengalami perlambatan di tahun 2012.    
Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga, pemerintah dan kinerja investasi swasta Jatim menjadi sumber pendorong pertumbuhan.  Meningkatnya konsumsi rumah tangga di tahun 2013 didorong perbaikan daya beli masyarakat seiring bertambahnya kelompok usia produktif. Di sisi lain, pertumbuhan belanja investasi pemerintah dan swasta pun meningkat di tengah upaya percepatan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan minat investor luar dan dalam negeri, khususnya pada sektor industri pengolahan. Namun, transaksi perdagangan Jawa Timur mengalami penurunan akibat melambatnya ekspor impor dalam negeri, sedangkan luar negeri relatif tumbuh membaik. Di sisi lain, minat investasi relatif membaik dengan diselesaikannya beberapa proyek infrastruktur besar semisal Jalan Tol Mojokerto – Kertosono, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pacitan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPA), Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) serta Penyelesaian Tahap IV Jalan Lintas Selatan (JLS). Dengan diresmikannya PLTU Pacitan menambah supply listrik di Jawa Timur sehingga mendorong kondisi surplus energi yang berpotensi meningkatkan minat investasi khususnya pembangunan pabrik Smelter di tahun 2014. Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan kredit perbankan pada kegiatan konsumtif masih lebih rendah dibandingkan penyaluran kredit ke sektor produktif. Hal ini searah dengan kebijakan Bank Indonesia yang menginginkan adanya peningkatan kredit pada sektor produktif, sedangkan pertumbuhan kredit konsumtif diharapkan melaju pada level stabil dengan tingkat prudential yang lebih baik. 
Dari sisi penawaran, Dari sisi penawaran, Dari sisi penawaran, Dari sisi penawaran, perlambatan ekonomi disebabkan menurunnya kinerja 3 (tiga) perlambatan ekonomi disebabkan menurunnya kinerja 3 (tiga) perlambatan ekonomi disebabkan menurunnya kinerja 3 (tiga) perlambatan ekonomi disebabkan menurunnya kinerja 3 (tiga) sektor utama. sektor utama. sektor utama. sektor utama. Menurunnya luas lahan dan pergeseran musim tanam turut mempengaruhi tingkat produktivitas hasil tani sehingga pada akhirnya menekan pertumbuhan sektor pertanian. Di sisi lain, belum membaiknya transaksi ekspor impor luar negeri dan penurunan marjin dunia usaha akibat kenaikan biaya produksi turut mempengaruhi perlambatan sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.
 
Ditinjau dari sisi pembiayaan, penyaluran kredit perbankan di Jawa timur kepada sektorsektor utama secara umum terjaga stabil. Meskipun pertumbuhan kredit kepada sektor pertanian sejak triwulan III 2013 mencatat perlambatan, namun diharapkan kondisinya terus membaik mengingat optimisme pelaku usaha atas peningkatan produksi usaha ditahun 2014. Sementara itu penyaliran kredit kepada sektor industri prngolahan dan sektor perdagangan mencatat pertumbuhan yang relatif sama dan lebih stabil. Terkait dengan hal tersebut diatas, upaya peningkatan pengolahan risiko pada sektor utama menjadi tantangan dunia perbankan, utmanya sektor pertanian. Hal tersebut diperlukan mengingat pentingnya dukungan pembiayaan dalam pengembangan sektor pertanian dalam rangka peningkaan kethanan pangan daerah.








REFERENSI